Los Angeles, VIVA – Unjuk rasa damai yang berlangsung di pusat kota Los Angeles berubah menjadi ricuh dan penuh kekerasan pada Senin malam, 9 Juni 2025, waktu setempat. Melansir NBC Los Angeles, Aksi yang awalnya digelar untuk memprotes penggerebekan imigrasi ini berakhir dengan penjarahan, perusakan properti, dan penangkapan massal.
Menurut Departemen Kepolisian Los Angeles (LAPD), setidaknya 96 orang ditangkap karena tidak membubarkan diri setelah peringatan. Selain itu, ada 14 orang diamankan karena aksi penjarahan, termasuk satu wanita yang tertangkap di lokasi Apple Store yang dijarah.
Mobil listrik otonom Waymo terbakar saat kerusuhan di Los Angeles
Apple Store di kawasan pusat kota menjadi salah satu target massa. Jendela toko pecah, barang dagangan dibawa kabur, dan grafiti memenuhi bagian depan toko. Sejumlah toko lain juga menjadi sasaran, termasuk toko Adidas, apotek, hingga toko ganja legal.
“Kami menangkap satu orang di tempat kejadian dan dua lainnya terlihat dibawa polisi terkait penjarahan Apple Store,” ujar Chris Miller, juru bicara LAPD.
Kerusuhan di Tengah Demonstrasi Damai
Sebelumnya, ribuan orang berkumpul di Gloria Molina Grand Park untuk menyuarakan dukungan terhadap pemimpin serikat buruh California yang sedang menghadapi dakwaan terkait unjuk rasa anti-ICE pekan lalu.
Namun, ketika malam tiba, situasi berubah. Sekelompok orang bentrok dengan polisi di sepanjang Los Angeles Street, selatan Freeway 101. Massa melemparkan kembang api dan benda-benda lain ke arah petugas, yang kemudian membalas dengan gas air mata dan peluru kendali tak mematikan.
Akibat kejadian ini, dua petugas LAPD terluka dan harus dirawat di rumah sakit sebelum akhirnya dipulangkan.
Wali Kota Los Angeles, Karen Bass, menegaskan bahwa tindakan kekerasan dan vandalisme tidak mencerminkan dukungan terhadap imigran.
“Saya tidak percaya bahwa orang-orang yang melakukan vandalisme dan kekerasan di kota kita benar-benar mendukung imigran,” tegas Bass dalam konferensi pers, Selasa, 10 Juni 2025.
“Mereka punya agenda lain. Kalau benar peduli pada imigran, mereka tidak akan menghancurkan kota ini.”
Bass juga mengklarifikasi bahwa kerusuhan hanya terjadi di beberapa blok kawasan pusat kota. “Sayangnya, visualisasi yang beredar di media membuat seolah-olah seluruh kota terbakar. Itu tidak benar,” ujarnya.
Pemerintah Tindak Tegas Pelaku Kekerasan
Kepala LAPD, Jim McDonnell, menyebut lebih dari 50 penangkapan terjadi selama akhir pekan, termasuk seorang pria yang mencoba melempar bom molotov ke arah polisi.
“Beberapa orang juga menembakkan kembang api ke arah petugas,” ungkapnya.
Sementara itu, pihak Kejaksaan Distrik Los Angeles County kini tengah meninjau laporan penangkapan dan konten media sosial untuk menentukan potensi dakwaan pidana.
Dukungan Keamanan Diperkuat
Sebanyak 300 personel Garda Nasional federal telah dikerahkan untuk mengamankan properti federal di Los Angeles sejak Minggu pagi. Selain itu, sekitar 700 Marinir juga disiagakan, meski belum secara resmi diterjunkan untuk menanggapi kerusuhan.
Komandan Korps Marinir, Jenderal Eric Smith, menyatakan bahwa pasukan tersebut hanya akan bertugas melindungi properti dan personel federal, bukan untuk melakukan penangkapan.
“Marinir dilatih untuk pengendalian massa dan akan membawa perisai serta tongkat, tapi tidak punya otoritas untuk menangkap,” tegasnya.
Halaman Selanjutnya
Wali Kota Los Angeles, Karen Bass, menegaskan bahwa tindakan kekerasan dan vandalisme tidak mencerminkan dukungan terhadap imigran.