Washington, VIVA – Presiden AS, Donald Trump mengancam akan memperluas cakupan tarif perdagangannya, dengan mengulangi peringatannya bahwa Uni Eropa dan mungkin Inggris akan menghadapi pungutan pajak, meskipun ia mengakui bahwa warga Amerika dapat menanggung sebagian beban ekonomi dari perang dagang global yang baru saja terjadi.
Hal ini terjadi ketika Trump mematok tarif impor terhadap Meksiko, Kanada, dan Tiongkok, yang diumumkan pada hari Sabtu, 1 Februari 2025, dan memicu pembalasan dari ketiga negara tersebut. Meksiko dan Kanada juga telah bersumpah untuk mencari gugatan hukum.
Trump mengatakan pada Minggu malam, 2 Februari 2025, bahwa tarif baru terhadap UE pasti akan terjadi. "Itu pasti akan terjadi dengan Uni Eropa, saya bisa katakan itu," kata Trump kepada wartawan.
Dia juga mengulangi keluhan sebelumnya tentang defisit perdagangan AS yang besar dengan blok tersebut dan keinginannya agar Eropa mengimpor lebih banyak mobil dan produk pertanian Amerika.
Kapal yang membawa barang-barang ekspor dan peti kemas China.
"Kami telah dimanfaatkan karena orang lain telah mengenakan PPN kepada kami Sebagai contoh, Uni Eropa mengenakan biaya kepada kami sebesar 20 persen ditambah, ditambah pajak PPN, yang disebut pajak PPN, sangat mirip, dan itu menghabiskan banyak uang kami. Kami diperlakukan dengan sangat buruk," katanya.
"Mereka tidak mengambil mobil kami, mereka tidak mengambil produk pertanian kami, pada dasarnya, mereka tidak mengambil apa pun," ujar Trump melanjutkan.
Dampaknya, klaim Trump, AS memiliki defisit yang sangat besar dengan Uni Eropa. “Jadi, kami akan melakukan sesuatu yang sangat substansial dengan Uni Eropa. Kami akan menaikkan level ke tingkat yang seharusnya," tegas Trump
"Saya tidak akan mengatakan ada batas waktunya, tetapi itu akan segera terjadi," tegasya
Meski demikian, Trump bersikap lebih lunak terhadap Inggris, dengan mengutip bahwa dirinya memiliki hubungan baik dengan Perdana Menteri Keir Starmer. "Inggris tidak sejalan (tidak dikenakan tarif pajak) saya yakin itu, saya pikir itu bisa diselesaikan," ujarnya.
"Perdana Menteri Starmer sangat baik, kami telah mengadakan beberapa pertemuan, kami telah melakukan banyak panggilan telepon, kami berhubungan sangat baik, kita akan lihat apakah kami dapat menyeimbangkan anggaran kami atau tidak," imbuh Trump
Produk AS di Kanada Dipajaki 25 Persen
Di Kanada, Departemen Keuangan menerbitkan daftar produk AS yang diimpor ke Kanada yang akan dikenakan tarif balasan sebesar 25 persen mulai hari Selasa, 4 Februari 2025.
Daftar tersebut menunjukkan produk-produk yang akan terkena tarif pembalasan putaran pertama oleh Kanada mulai hari Selasa, dan jumlahnya mencapai US$20 miliar atau Rp329,2 triliun.
Produk-produk yang terkena dampak termasuk tembakau, hasil bumi, peralatan rumah tangga, senjata api, dan perlengkapan militer.
Kanada juga tengah mempersiapkan putaran tarif pembalasan kedua yang lebih luas dalam 21 hari yang akan menargetkan impor AS senilai US$ 86 miliar (Rp 1,4 kuadriliun.
Daftar kedua akan mencakup kendaraan penumpang, truk, produk baja dan aluminium, buah-buahan serta sayuran tertentu, daging sapi, daging babi, produk susu, dan banyak lagi.
Halaman Selanjutnya
Dampaknya, klaim Trump, AS memiliki defisit yang sangat besar dengan Uni Eropa. “Jadi, kami akan melakukan sesuatu yang sangat substansial dengan Uni Eropa. Kami akan menaikkan level ke tingkat yang seharusnya," tegas Trump