VIVA – Pelatih kepala tim nasional (Timnas) Indonesia, Patrick Kluivert, akhirnya merespons gelombang kritik dan tuntutan pengunduran diri yang membanjiri media sosial setelah serangkaian hasil mengecewakan. Melalui unggahan emosional di akun Instagram pribadinya, mantan bintang Belanda itu mengeluarkan pernyataan panjang yang memuat pembelaan sekaligus pertanggungjawaban atas performa tim di bawah kepemimpinannya.
Kluivert memulai pesannya dengan mengakui rasa sakit dan frustrasi yang sama dirasakan oleh para penggemar. Ia mengaku tahu betul kekalahan Timnas kali ini membuat banyak orang bersedih. Apalagi, kekalahan ini menjadi pertanda bahwa Indonesia gagal maju ke Piala Dunia 2026.
Meski menulis pesan panjang dan mengatakan bahwa ia sadar telah mengecewakan banyak orang, Patrick Kluivert tidak sekalipun menuliskan kata maaf atau menyampaikan permintaan maaf dalam pernyataannya tersebut.
“Indonesia yang saya cintai, saya merasakan sakit dan kekecewaan yang sama seperti kalian,” tulis Kluivert di Instagram, dikutip Rabu 15 Oktober 2025.
Pria asal Belanda itu mengaitkan dua kekalahan terakhir Indonesia yaitu ketika melawan Arab Saudi dan Irak, sebagai pengalaman pahit. Namun, ia juga melihatnya sebagai cerminan dari ambisi besar yang diemban oleh sepak bola Tanah Air.
“Kekalahan dari Arab Saudi dan Irak adalah pelajaran yang pahit, tapi juga pengingat tentang seberapa besar impian yang kita perjuangkan bersama,” katanya.
Pernyataan ini muncul setelah jagat maya dipenuhi dengan tagar #KluivertOut yang menyerukan agar ia segera meletakkan jabatannya. Menghadapi situasi ini, Kluivert dengan tegas menyatakan kesiapannya untuk menghadapi konsekuensi dari hasil buruk tersebut.
"Sebagai pelatih kepala, saya bertanggung jawab penuh,” tegasnya.
Meskipun demikian, ia menolak anggapan bahwa para pemain dan stafnya tidak berusaha maksimal. Ia menekankan bahwa dedikasi penuh telah diberikan, baik di dalam maupun di luar lapangan.
“Kami telah memberikan semuanya — dengan hati, dengan disiplin, dan dengan rasa persatuan. Setiap hari tim ini bekerja untuk tumbuh, belajar, dan mewakili Indonesia dengan kebanggaan," ujarnya.
Mengakui bahwa kegagalan untuk mengamankan tempat di Piala Dunia 2026 merupakan pukulan telak, Kluivert berpendapat bahwa timnas telah berhasil membangun fondasi dan standar kerja yang lebih tinggi untuk masa depan.
Halaman Selanjutnya
“Kami memang belum mencapai Piala Dunia 2026, tetapi kami sudah menetapkan standar baru — dan kami bisa melangkah dengan kepercayaan diri dari situ," kata Kluivert.