Turki Siap 'Tampung' Warga Palestina yang Dibebaskan dari Penjara Israel

4 hours ago 1

Senin, 3 Februari 2025 - 07:45 WIB

Ankara, VIVA – Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan mengatakan bahwa negaranya dapat menerima beberapa tahanan Palestina, yang dibebaskan oleh Israel berdasarkan ketentuan perjanjian gencatan senjata dengan Hamas. Hal itu disampaikan Fidan saat berkunjung ke Qatar, pada Minggu, 2 Februari 2025.

“Presiden kami telah menyatakan, bahwa kami siap menerima beberapa warga Palestina yang dibebaskan untuk mendukung perjanjian tersebut. Turki, bersama dengan negara-negara lain, akan melakukan bagiannya dalam hal ini sehingga perjanjian gencatan senjata dapat tetap berlaku," kata Fidan dikutip dari Alarabiya pada Senin, 3 Februari 2025.

Ilustrasi Wanita dan Anak-anak Palestina (Doc: Anadolu Ajansi)

Photo :

  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Tahap pertama gencatan senjata di Gaza berpusat pada pembebasan 33 sandera Israel, yang ditahan oleh Hamas sebagai imbalan atas pembebasan sekitar 1.900 tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Namun, banyak dari tahanan tersebut akan diasingkan secara permanen setelah dibebaskan.

Dari 183 tahanan yang dibebaskan selama pertukaran terakhir pada hari Sabtu, 1 Februari 2025, tujuh warga Palestina dan satu warga Mesir dideportasi.

Berbicara pada konferensi pers yang sama pada hari Minggu, Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani mengatakan, bahwa ia dan Fidan membahas perkembangan di wilayah Palestina yang diduduki dan Suriah selama pertemuan tertutup mereka.

Diketahui, Qatar adalah salah satu negosiator utama gencatan senjata Gaza, bersama Mesir dan Amerika Serikat (AS).

Perdana Menteri Qatar juga meminta seluruh pihak untuk menghormati semua ketentuan perjanjian dan memulai fase kedua, yang dimaksudkan untuk menuntaskan akhir pertempuran yang lebih permanen.

Di lain sisi, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan mulai membahas fase kedua kesepakatan tersebut, ketika ia bertemu dengan utusan Timur Tengah Presiden AS Donald Trump di Washington pada hari Senin.

Tanggal untuk pembicaraan formal yang melibatkan mediator dan delegasi dari Hamas dan Israel belum ditetapkan, dengan fase pertama yang berlangsung selama 42 hari akan berakhir bulan depan.

Halaman Selanjutnya

Diketahui, Qatar adalah salah satu negosiator utama gencatan senjata Gaza, bersama Mesir dan Amerika Serikat (AS).

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |