VIVA – Kasus penyebaran foto dan video deepfake yang melibatkan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) menjadi perbincangan publik di media sosial.Diduga, pelaku membuat dan menyebarkan ribuan konten cabul yang menampilkan wajah para korban tanpa izin.
Kasus penyebaran video dan foto deepfake tak senonoh yang dilakukan oleh seorang mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) bernama Chiko Radityatama kini menjadi perhatian luas di masyarakat.
Ilustrasi Menggunakan Teknologi
Photo :
- pexels.com/Ryutaro Tsukata
Chiko, yang diketahui merupakan anak dari seorang anggota Polres Semarang, diduga membuat dan menyebarkan konten pornografi digital menggunakan wajah para korban secara ilegal.
Dirangkum VIVA dari Instagram @fakta.indo Jum'at, 24 Oktober 2025, menurut laporan kepolisian, sekitar 30 orang korban telah teridentifikasi, terdiri dari siswi dan alumnus SMAN 11 Semarang, beberapa guru, hingga rekan kuliah pelaku sendiri. Polisi juga menemukan sekitar 1.100 file berisi bukti video dan foto hasil manipulasi wajah (deepfake) yang disimpan di dalam hard disk milik Chiko.
Awal Terbongkarnya Kasus
Kasus ini pertama kali mencuat setelah salah satu korban berinisial FA (18) menemukan sebuah akun di platform X (Twitter) yang menyebarkan foto-foto cabul dengan wajah para siswi SMAN 11 Semarang. Foto-foto tersebut tampak realistis, namun kemudian diketahui merupakan hasil rekayasa menggunakan teknologi deepfake.
FA kemudian membagikan temuan itu ke grup alumni sekolah untuk menelusuri sumbernya. Dari hasil penelusuran, sejumlah anggota menemukan jejak digital yang mengarah ke Chiko Radityatama. Identitas pelaku akhirnya terungkap melalui tas dan kamar yang terlihat pada salah satu foto alat kelamin yang diunggah Chiko sendiri, yang ternyata sesuai dengan barang-barang pribadi miliknya.
Menanggapi kasus ini, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto membenarkan bahwa pelaku adalah anak anggota Polres Semarang. Ia menegaskan bahwa penyidikan tetap akan berjalan secara profesional tanpa adanya intervensi, meskipun pelaku memiliki hubungan keluarga dengan aparat kepolisian.
Viral Ada Mahasiswa Hukum Undip Edit Foto Cabul Teman dan Guru Pakai AI
Photo :
- Tangkapan Layar Instagram @fakta.indo
“Penyidik memiliki pertimbangan tertentu karena kasus ini melibatkan anak dan konten yang sangat sensitif. Penanganan dilakukan hati-hati agar tidak mengganggu kondisi psikologis korban maupun pelaku,” ujar Kombes Artanto
Halaman Selanjutnya
Kasus Chiko Radityatama kini tengah diselidiki lebih lanjut oleh pihak kepolisian. Publik, terutama komunitas pendidikan dan aktivis perlindungan perempuan, mendesak aparat agar menindak tegas pelaku sesuai hukum yang berlaku.

2 hours ago
2









