Jakarta, VIVA – Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan paling mulia dalam kalender Hijriyah. Dari keseluruhan bulan yang ada, 10 hari pertama Dzulhijjah memiliki kedudukan istimewa yang tidak bisa disepelekan. Bahkan, Rasulullah SAW menyebut bahwa tidak ada hari yang lebih dicintai Allah untuk melakukan amal saleh selain pada 10 hari pertama bulan ini.
Apa sebenarnya yang membuat hari-hari ini begitu istimewa? Berikut 5 fakta menarik tentang keutamaan 10 hari pertama Dzulhijjah yang perlu diketahui oleh setiap Muslim.
1. Hari-Hari Terbaik untuk Beramal Saleh
ilustrasi sholat/salat/shalat
Amalan kebaikan yang dilakukan pada 10 hari pertama Dzulhijjah memiliki nilai yang sangat besar di sisi Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak ada hari-hari yang amal saleh pada saat itu lebih dicintai oleh Allah melebihi sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.” (HR. Bukhari)
Amalan seperti puasa sunnah, shalat sunnah, dzikir, membaca Al-Qur’an, sedekah, dan amal kebaikan lainnya memiliki pahala yang dilipatgandakan. Bahkan, sebagian ulama menyatakan bahwa keutamaannya melebihi sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan.
2. Termasuk Hari Arafah: Hari Diampuninya Dosa
Umat Islam tiba untuk melaksanakan Wukuf di Arafah, Arab Saudi
Photo :
- ANTARA FOTO/REUTERS/Ahmed Yosri/rwa
Salah satu hari paling utama dalam 10 hari pertama Dzulhijjah adalah Hari Arafah, yakni tanggal 9 Dzulhijjah. Pada hari ini, para jamaah haji melaksanakan wukuf di Arafah yang menjadi rukun terpenting dalam ibadah haji.
Untuk yang tidak berhaji, sangat dianjurkan untuk berpuasa pada Hari Arafah karena Rasulullah SAW bersabda:
“Puasa Arafah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. Muslim)
Artinya, hanya dengan menjalankan satu hari puasa, seorang Muslim bisa mendapatkan pengampunan atas dosa-dosanya selama dua tahun! Betapa luar biasanya keutamaan ini.
3. Lebih Baik daripada Jihad di Jalan Allah
Ilustrasi sholat Jumat
Photo :
- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
Salah satu fakta menarik yang mungkin belum banyak diketahui adalah bahwa amal kebaikan di 10 hari pertama Dzulhijjah bahkan lebih utama daripada jihad di jalan Allah — kecuali jihad yang dilakukan dengan jiwa dan harta lalu tidak kembali.
Hal ini menunjukkan betapa besar peluang pahala yang tersedia bagi umat Muslim pada hari-hari tersebut. Bagi yang belum bisa berjihad secara fisik, cukup dengan memperbanyak ibadah dan kebaikan, sudah bisa meraih derajat yang sangat tinggi.
4. Menjadi Waktu Pelaksanaan Ibadah Haji dan Kurban
Ilustrasi pemeriksaan hewan kurban
Photo :
- VIVA/Anwar Sadaat
Tidak bisa dipungkiri, dua ibadah paling ikonik dalam Islam yaitu haji dan kurban, dilaksanakan pada 10 hari pertama Dzulhijjah. Seluruh dunia menyaksikan jutaan Muslim dari berbagai negara melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci selama periode ini.
Puncaknya adalah Hari Raya Idul Adha (10 Dzulhijjah), di mana umat Islam dianjurkan untuk menyembelih hewan kurban sebagai bentuk keteladanan atas ketaatan Nabi Ibrahim AS kepada perintah Allah. Momentum ini mengajarkan nilai pengorbanan, keikhlasan, dan ketaatan yang mendalam.
5. Waktu yang Diberkahi Allah dalam Al-Qur'an
Shalat Idul Adha 1444 H
Photo :
- AP Photo/Tatan Syuflana
Keistimewaan 10 hari pertama Dzulhijjah juga ditegaskan dalam Al-Qur’an. Allah SWT bersumpah dalam Surah Al-Fajr:
“Demi fajar, dan malam yang sepuluh.” (QS. Al-Fajr: 1-2)
Para mufassir menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan "malam yang sepuluh" adalah 10 malam pertama bulan Dzulhijjah. Ketika Allah bersumpah atas sesuatu, itu menunjukkan betapa agung dan pentingnya hal tersebut.
Waktu Emas bagi Setiap Muslim
10 hari pertama Dzulhijjah adalah waktu emas bagi setiap Muslim yang ingin meraih pahala berlimpah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Jangan biarkan hari-hari penuh keutamaan ini berlalu begitu saja tanpa makna.
Isi hari-hari ini dengan amal terbaik: puasa, dzikir, sedekah, membaca Al-Qur’an, dan berdoa. Jadikan momen ini sebagai titik balik menuju hidup yang lebih taat dan berkah.
Halaman Selanjutnya
2. Termasuk Hari Arafah: Hari Diampuninya Dosa