Jakarta, VIVA – Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Sarwoto Atmosutarno mendorong penerapan teknologi 5G di Indonesia tidak lagi di bawah 10 persen dan meningkatkan kerja sama dengan provider teknologi.
“Jadi, saya dengar lelang frekuensi 5G sudah dikebut. Itu akan menjadi peluang buat kita di sini (Indonesia), dan tentunya dengan harga yang lebih kompetitif,” kata dia di Jakarta, Jumat, 14 November 2025.
Sarwoto juga mengatakan 5G memiliki latensi rendah tapi kecepatannya mencapai 400 megabyte per detik, sehingga sangat berguna untuk menjalankan program machine to machine berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dengan semua konektivitas melalui internet of things (IoT).
Ia menjelaskan 5G juga dibutuhkan untuk mengelola data center (pusat data) yang sangat dibutuhkan bagi pebisnis, maka itu perlu adanya infrastruktur yang memadai agar tercipta transformasi digital yang berdampak pada ekonomi digital dan meningkatkan ekonomi nasional.
“Dua sampai tiga tahun terakhir ini kita sering mendengarkan dan mempraktikkan banyak hal tentang pemanfaatan AI. Ke depan, teknologi ini adalah musimnya atau eranya adalah all data centers,” tegas Sarwoto.
Menurutnya, bonus demografi Indonesia sangat potensial. Oleh karena itu, dirinya mengajak generasi muda yang kreatif untuk bersama-sama mendukung transformasi digital, yang juga harus berdampak kepada ekonomi digital dan nasional.
Seperti diketahui, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengatakan pemerintah menargetkan jangkauan koneksi 5G di Indonesia mencapai 32 persen pada 2030.
Ia menjelaskan, saat ini ketersediaan koneksi internet 5G di Indonesia kurang dari 10 persen, atau tertinggal dari negara tetangga seperti Malaysia, yang telah mencapai 80 persen.
Oleh karena itu, Wamenkomdigi menekankan perlu adanya kolaborasi lintas pemangku kepentingan di industri telekomunikasi dalam upaya memperluas jangkauan koneksi 5G di Tanah Air.
"Kecepatan internet masih harus ditingkatkan, memang belum sampai kepada 100 Mbps, yakni masih sekitar 36,7 Mbps," ungkap Nezar Patria, akhir Oktober 2025.
Indosat, Nokia dan Nvidia Satukan Kekuatan Ciptakan Jaringan 5G seperti Manusia
Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) bersama Nokia dan Nvidia meresmikan AI-RAN Research Center.
VIVA.co.id
13 November 2025

4 weeks ago
4









