Kathmandu, VIVA – Tujuh pendaki tewas dan empat lainnya hilang setelah terjadi longsoran salju menghantam base camp Yalung Ri di pegunungan Rolwaling, Distrik Dolakha, Nepal pada Senin, 3 November 2025.
Menurut Kantor Polisi Distrik di Dolakha seperti dilaporkan surat kabar Kathamandu Post, longsor menghantam ekspedisi yang terdiri dari 15 orang, termasuk lima pendaki asing dan 10 pekerja dataran tinggi Nepal, sekitar pukul 08.30 saat mereka mendaki Yalung Ri (5.630 meter). Empat pendaki Nepal lainnya mengalami luka-luka dalam tragedi tersebut.
Tak lama setelah longsor, para pendaki yang terluka memanggil rekan satu tim mereka yang masih berada di desa Na untuk meminta bantuan. "Namun, penyelamatan tidak dapat dilakukan tepat waktu, mengakibatkan banyak korban jiwa," kata salah satu pendaki yang terluka.
Pegunungan Rolwaling, Distrik Dolakha, Nepal
Menurutnya, rombongan tersebut awalnya datang untuk mendaki Dolma Kang (6.334 meter). Sebelum mendaki puncak itu, mereka telah merencanakan untuk mendaki Yalung Ri sebagai bagian dari jadwal aklimatisasi mereka.
Tim bermalam di Desa Na sebelum menuju ke base camp Yalung Ri pada hari Minggu, setelah cuaca sempat membaik.
"Tapi longsor mengubur semua orang di lereng," kata Wakil Kepala Kepolisian Gyan Kumar Mahato. "Kami terlambat menerima informasi, dan cuaca buruk menunda respons segera."
Cuaca Buruk
Menurut Mahato, tujuh pendaki tewas diantaranya tiga pendaki asal Prancis, satu pendaki asal Kanada, satu pendaki asal Italia, dan dua pendaki asal Nepal.
Operasi penyelamatan terhambat parah oleh kondisi cuaca buruk. "Segera setelah kami mendapat informasi, kami berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri dan mengerahkan Angkatan Darat, Kepolisian Bersenjata, dan Kepolisian Nepal dari Lamabagar," kata Mahato.
"Namun karena hujan salju lebat dan awan, helikopter tidak dapat diterbangkan, dan mencapai lokasi dengan berjalan kaki sangat sulit," sambungnya
Salah satu pendaki yang terluka, yang berbicara kepada The Kathmandu Post dari Desa Na, mengatakan mereka telah berulang kali meminta bantuan tetapi tidak mendapat respons selama berjam-jam.
"Kami berteriak dan meminta tolong, tetapi tidak ada yang bisa menjangkau kami," katanya. "Kami diberitahu bahwa helikopter akan datang setelah empat jam, tetapi saat itu beberapa teman kami sudah pergi."
Halaman Selanjutnya
Ia mengatakan keterlambatan penyelamatan telah mengakibatkan banyak korban jiwa. "Seandainya tim penyelamat tiba tepat waktu, lebih banyak nyawa bisa diselamatkan. Empat teman kami tidak dapat dihubungi," keluhnya.
      

                        8 hours ago
                                1
                    








