Presiden Ingin Anggaran Pertahanan dan AI Melesat, Mau Sejajar dengan AS dan China

5 hours ago 2

Selasa, 4 November 2025 - 17:44 WIB

Jakarta, VIVA – Pemerintah akan melipatgandakan anggaran belanja untuk kecerdasan buatan (AI) dan pertahanan dalam enam tahun ke depan.

Total anggaran yang disiapkan sebesar Rp117,4 triliun, dialokasikan untuk 'transformasi besar yang bertujuan mendorong negara ke dalam jajaran tiga kekuatan AI teratas dunia' bersama Amerika Serikat (AS) dan China.

Hal tersebut disampaikan dengan tegas oleh Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung.

"Kami siap menyambut era AI dengan menaikkan anggaran belanja lebih dari tiga kali lipat dan mulai tahun depan sebagai bentuk investasi jangka panjang," jelas dia, seperti dikutip dari situs CNA, Selasa, 4 November 2025.

Secara keseluruhan, anggaran belanja untuk AI dan pertahanan yang sebesar Rp117,4 triliun (10,1 triliun Won) tersebut, adalah bagian dari rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) yang mencapai 728 triliun Won (Rp8.457 triliun), atau meningkat 8,1 persen dari APBN tahun ini.

Saat ini, Lee Jae Myung membutuhkan persetujuan parlemen untuk meloloskan RAPBN 2026, yang kemungkinan besar akan diketok palu mengingat mayoritas anggota dikuasai partai asal presiden Korea Selatan tersebut.

Mengenai anggaran pertahanan, presiden mengatakan pemerintahnya ingin melihat peningkatan 8,2 persen dari tahun ini menjadi 66,3 triliun Won (Rp770,1 triliun). Jika disahkan, ini akan menandai peningkatan anggaran pertahanan tertinggi sejak 2019.

"Kami akan merombak sistem persenjataan konvensional menjadi sistem canggih yang sesuai untuk era AI dan segera mengubah militer kami menjadi pasukan elit dan tentunya berkemampuan di atas rata-rata," tegas Lee Jae Myung.

Dari anggaran AI untuk tahun depan, sebesar 2,6 triliun Won (Rp30,2 triliun) akan diinvestasikan untuk memperkenalkan AI di seluruh industri, kehidupan sehari-hari, dan sektor publik, sementara 7,5 triliun Won (Rp87,1 triliun) akan dialokasikan untuk pengembangan bakat dan pembangunan infrastruktur.

Sebagai informasi, Korea Selatan merupakan rumah bagi dua pembuat chip memori terkemuka di dunia, Samsung Electronics dan SK Hynix.

Kedua raksasa teknologi ini memproduksi chip yang penting untuk produk AI dan pusat data (data center) yang membutuhkan banyak daya yang diandalkan oleh industri yang berkembang pesat.

Ilustrasi robot.

11 Persen Perusahaan Sudah PHK Massal Gara-gara AI, Goldman Sachs: Gelombang Berikutnya Lebih Besar!

Survei Goldman Sachs menunjukkan hanya 11 persen perusahaan yang mengaitkan PHK dengan AI. Namun analis memperingatkan dampaknya pada pasar kerja bisa datang lebih cepat.

img_title

VIVA.co.id

4 November 2025

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |