Sabtu, 21 Juni 2025 - 15:45 WIB
Bali, VIVA – Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) tengah menerpa berbagai sektor di Indonesia, mulai dari industri teknologi, manufaktur, hingga pariwisata. Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah perusahaan besar memangkas ribuan tenaga kerja akibat tekanan ekonomi global, otomatisasi, serta penyesuaian strategi bisnis pasca-pandemi. Dampaknya dirasakan oleh banyak kalangan, khususnya para pekerja muda dan mereka yang sebelumnya bergantung pada sektor informal.
Kondisi ini memunculkan kebutuhan mendesak untuk mengembangkan keterampilan baru yang relevan dengan pasar kerja masa depan, khususnya dalam bidang digital. Di tengah kekhawatiran akan terbatasnya lapangan kerja konvensional, pelatihan berbasis teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) menjadi jalan keluar yang potensial bagi masyarakat yang terdampak PHK maupun kelompok berpenghasilan rendah. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!
Menjawab tantangan tersebut, Remote Skills Academy (RSA), sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Bali, meluncurkan program AI Opportunity Indonesia. Inisiatif ini menargetkan 10 ribu penerima manfaat dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk 2.000 orang dari sektor pariwisata di Bali.
“Di tengah transisi menuju ekonomi yang semakin bergantung pada AI, kami ingin memastikan bahwa masyarakat Indonesia tidak tertinggal,” ujar Nafinia Putra, Chief of Program-Remote Skills Academy, dalam keterangannya, dikutip Sabtu 21 Juni 2025.
“Program ini dirancang untuk memberikan akses keterampilan AI secara inklusif, dan membuka peluang karier atau bisnis baru bagi masyarakat yang sebelumnya belum terjangkau oleh pelatihan teknologi,” sambungnya.
Program ini terbuka dan gratis bagi peserta yang memenuhi syarat, seperti pelaku UMKM, mahasiswa, pekerja sektor pariwisata, serta individu yang sedang tidak bekerja atau berpenghasilan rendah. Peserta akan melalui proses seleksi awal agar program tepat sasaran dan memberikan dampak maksimal.
Peserta akan mendapat akses ke platform pembelajaran daring RSA, dengan tiga modul AI berdurasi total 14 jam yang dapat diselesaikan secara mandiri dalam 2 minggu. Di samping itu, juga akan diadakan pelatihan tatap muka di sejumlah kota dan menyediakan pendampingan rutin dari mentor AI.
RSA sendiri lahir dari gerakan komunitas saat pandemi COVID-19 dan telah melatih ribuan peserta di Indonesia serta negara lain seperti Rwanda, Belgia, Hungaria, dan Thailand. Melalui program ini, RSA melanjutkan misinya untuk menciptakan dampak ekonomi berkelanjutan melalui keterampilan digital.
Pendaftaran sudah dibuka melalui aiopportunity.mounev.com, dengan informasi lengkap tersedia di situs resmi RSA: remoteskills.academy.
7 Alat AI bisa Dongkrak Produktivitas Kerja hingga 40 Persen, Nomor 6 Sudah Biasa
Berikut 7 alat AI yang dapat membantu dalam berbagai cara, mulai dari kreativitas hingga produktivitas.
VIVA.co.id
20 Juni 2025