Ahmad Sahroni Akhirnya Muncul usai Rumahnya Dijarah: Semua Orang Membenci, Saya Tidak Korupsi!

7 hours ago 1

Senin, 3 November 2025 - 10:19 WIB

Jakarta, VIVA – Anggota DPR RI nonaktif Ahmad Sahroni akhirnya muncul di hadapan publik setelah sempat menghilang usai rumah mewahnya di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara dijarah massa pada akhir Agustus 2025. 

Sahroni tampak hadir dalam acara pengajian dan doa bersama yang digelar di kediamannya pada Minggu, 2 November 2025, bersama warga sekitar.

Dalam kesempatan itu, politikus Partai NasDem tersebut menyinggung kembali insiden penjarahan yang sempat menjadi sorotan nasional. 

“Semua orang membenci saya, semua orang mencari saya. Saya alhamdulillah tidak korupsi, tapi dianggap rumah ini adalah duit rakyat dari hasil pajak,” ujar Sahroni, dikutip dari video Instagram @jakarta.keras Senin, 3 November 2025.

Sahroni menilai, kemarahan sebagian warga terhadap dirinya tidak lepas dari kesalahpahaman yang dipicu oleh konteks politik. 

“Saya yakin orang-orang yang teriak itu boro-boro bayar pajak, pasti nebus sembako juga,” katanya. Ia menambahkan, “Konteks politik di ruang publik ini dipreteli orang yang gak ngerti kondisinya.”

Politikus yang dikenal sebagai “Crazy Rich Tanjung Priok” itu juga menceritakan kondisi rumahnya usai dijarah. Ia menyebut banyak barang pribadi yang hilang, termasuk foto keluarga. “Ya Tuhan. Foto keluarga aja dicuri, pertanyaannya buat apa coba? Okelah barang lain ambil silakan, tapi foto keluarga diambil, buat apa?” tuturnya dengan nada kesal.

Penjarahan terhadap rumah Ahmad Sahroni terjadi pada Sabtu, 30 Agustus 2025 sekitar pukul 15.00 WIB. Dalam berbagai video yang beredar di media sosial, ratusan orang terlihat memasuki rumah Sahroni dan membawa sejumlah barang berharga seperti jam tangan mewah, pakaian, serta koleksi action figure. Tak hanya itu, massa juga merusak sebuah mobil Lexus yang terparkir di halaman rumah.

Kericuhan tersebut diduga dipicu oleh pernyataan kontroversial Sahroni yang sempat viral di media sosial beberapa hari sebelumnya. Saat berada di Polda Sumatera Utara pada 22 Agustus 2025, ia menanggapi keras wacana pembubaran DPR dengan ucapan yang menuai polemik.

“Catat nih, orang yang bilang bubarin DPR itu adalah orang tolol sedunia,” ujar Sahroni kala itu. Ia menegaskan bahwa kritik terhadap DPR merupakan hal yang sah, namun menyerukan pembubaran lembaga legislatif dianggapnya tidak rasional. “Apakah dengan bubarin DPR masyarakat bisa menjalani pemerintahan seperti sekarang ini? Belum tentu,” tambahnya.

Halaman Selanjutnya

Menurutnya, masyarakat bebas mengkritik atau bahkan mencaci maki anggota dewan, namun tetap harus ada batasan dalam menyampaikan pendapat. “Kita boleh dikritik, mau dibilang apa pun enggak apa-apa, tapi ingat, kita sebagai wakil rakyat juga punya kerja dan empati,” kata Sahroni.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |