Jakarta, VIVA – PT Kereta Api Indonesia (KAI) bakal berkoordinasi dengan Danantara Indonesia terkait pembahasan utang kereta cepat Whoosh. Pasalnya, Danantara merupakan pengelola BUMN, termasuk PT KAI.
"Kami sudah koordinasi dengan Danantara, sebagai holding dari KAI," ucap Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin, 3 November 2025.
Bobby menegaskan nantinya Danantara bakal menyampaikan langsung terkait pembahasan restrukturisasi utang Whoosh. Ia mengaku tak berbicara lebih banyak terkait hal itu saat bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara.
"Terus terang tadi tidak banyak membahas mengenai itu. Lagi dibicarakan antara danantara dengan pemerintah juga tentunya," kata dia.
Terkait dugaan mark up anggaran Whoosh, Bobby menegaskan bahwa PT KCIC sangat patuh terhadap hukum. Ia menjelaskan bahwa PT KCIC bakal memberikan data pendukung jika diminta oleh pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Yang jelas PT Kereta Cepat Indonesia-China sangat patuh dan taat kepada hukum dan kami sangat mendukung permintaan-permintaan data atau kesaksian dari KPK," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto disebut telah memerintahkan BPI Danantara untuk mencari skema pembayaran utang proyek kereta cepat Jakarta-Bandung Whoosh.
Perintah yang sama juga disampaikan Prabowo kepada Menko bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi mengatakan persoalan utang Whoosh telah dibahas secara khusus oleh Presiden Prabowo dalam rapat di Istana Negara, Rabu, 29 Oktober 2025.
“Pak Airlangga, Menko Perekonomian, Menteri Keuangan, kemudian CEO Danantara diminta untuk sebagaimana tadi yang saya sampaikan, menghitung lagi detailnya," kata Prasetyo kepada wartawan, dikutip Jumat, 31 Oktober 2025.
Prabowo juga memerintahkan jajaran terkait untuk mengkaji jalan keluar terbaik terkait persoalan Whoosh, seperti perpanjangan masa pinjaman dengan China.
Beragam cara kata Prasetyo dilakukan pemerintah mengatasi utang proyek Whoosh ini. Opsi negosiasi pembayaran utang juga terbuka untuk dilakukan.
“Pemerintah sedang mencari skema yang terbaik, termasuk perhitungan-perhitungan angkanya, termasuk kemungkinan-kemungkinan untuk kita bisa meminta kelonggaran dari sisi waktu pembayaran utang,” ungkap dia.
Halaman Selanjutnya
Lebih lanjut, Prasetyo menegaskan masalah utang Whoosh merupakan tanggung jawab bersama untuk diselesaikan. Sebab, tanggung jawab pemerintah untuk menyediakan transportasi publik yang layak bagi masyarakat di semua sektor.

7 hours ago
2









