VIVA – Erling Haaland menunjukkan ketajamannya sebagai mesin gol paling mematikan di Premier League. Dua golnya ke gawang Bournemouth membawa Manchester City menang 3-1 dan menempel ketat Arsenal di puncak klasemen.
Meski perjalanan musim ini belum mulus, dengan tiga kekalahan di liga, posisi City yang kini berada di peringkat kedua disebut banyak pihak tak lepas dari peran Haaland. Sang penyerang Norwegia telah mengoleksi 11 gol dari total 20 gol City di liga, sebuah angka yang menggambarkan betapa besarnya ketergantungan tim terhadapnya.
Pemain Bournemouth, David Brooks, mengaku Haaland nyaris mustahil dihentikan di lapangan.
"Pemain besar di lini depan mereka, Haaland, selalu menjadi ancaman,"kata Brooks diktuip Sky Sports. Ia menambahkan bahwa sangat sulit bersiap menghadapi Haaland karena postur dan kecepatannya yang luar biasa.
Erling Haaland, Striker Manchester United
Gol-gol Haaland menjadi fondasi kemenangan City atas tim asuhan Andoni Iraola itu. Dengan 11 gol, Haaland kini unggul lima gol dari para pesaing terdekat dalam perburuan Sepatu Emas.
Menariknya, pencetak gol terbanyak kedua bagi City di liga sejauh ini justru adalah Maxime Estève, bek Burnley yang dua kali melakukan gol bunuh diri dalam kekalahan timnya 1-5 di Etihad.
Manajer Pep Guardiola tak menampik bahwa timnya bergantung pada ketajaman sang striker. Ketergantungan seperti ini bukan hal baru di Premier League. Manchester United pernah mengalaminya pada musim 2012–2013 saat Robin van Persie mencetak 26 gol dan membawa tim meraih gelar juara.
Namun kala itu, Wayne Rooney dan Javier Hernández juga mencatat dua digit gol untuk membantu tim.
Berbeda dengan City musim ini, di mana tak ada pemain lain yang mendekati jumlah gol Haaland. Phil Foden, Rayan Cherki, dan Tijjani Reijnders baru mencetak satu gol, sementara Savinho, Omar Marmoush, dan Jérémy Doku belum membuka rekening gol mereka di liga.
Kondisi itu menimbulkan pertanyaan: apa yang terjadi jika Haaland absen atau mengalami penurunan performa? City kini tak lagi memiliki Kevin De Bruyne, yang hengkang ke Napoli, sementara Marmoush kerap terganggu cedera dan Foden belum kembali ke performa terbaiknya seperti musim lalu saat mencetak 19 gol.
Halaman Selanjutnya
Dalam laga kontra Bournemouth, Haaland kembali memperlihatkan ketajamannya di depan gawang. Dua golnya lewat situasi serangan balik tampak mudah, namun hal itu justru menunjukkan efisiensi seorang predator sejati. Sementara itu, peluang serupa yang didapat Nico O’Reilly gagal dimanfaatkan dengan baik.
      

                        9 hours ago
                                3
                    








