Jakarta, VIVA – Kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) membuat 100 juta pekerja lenyap. Teknologi ini dapat menggantikan 40 persen perawat terdaftar, 47 persen pengemudi truk, 64 persen akuntan, 65 persen asisten pengajar, serta 89 persen pekerja makanan cepat saji.
Ketakutan tersebut diungkapkan oleh Senator Amerika Serikat (AS) Bernie Sanders terhadap nasib warga negaranya ke depan dalam mencari kerja.
"Teknologi AI (kecerdasan buatan) dan otomatisasi menimbulkan ancaman bagi hampir 100 juta pekerja di AS selama dekade berikutnya," ungkapnya, seperti dikutip dari Russia Today, Jumat, 10 Oktober 2025.
Menurut anggota senior Komite Senat bidang Kesehatan, Pendidikan, Tenaga Kerja dan Pensiun itu, revolusi pertanian berlangsung selama ribuan tahun.
Revolusi industri membutuhkan waktu lebih dari satu abad. Namun, tenaga kerja AI dapat membentuk kembali perekonomian dalam waktu kurang dari satu dekade.
Peringatan yang dilontarkan Bernie Sanders ini kontras dengan sikap pemerintahan Donald Trump, yang telah memperjuangkan kepemimpinan AS dalam pengembangan AI, dengan menyatakan bahwa kekalahan dalam perlombaan teknologi dengan China menimbulkan ancaman keamanan nasional.
Ia pun mempertanyakan motif di balik investasi AI besar-besaran, dengan menyatakan bahwa 'beberapa orang terkaya di dunia seperti Elon Musk, Larry Ellison, Mark Zuckerberg dan Jeff Bezos, menggelontorkan ratusan miliar dollar AS ke dalam teknologi tersebut'.
"Ingat ya. AI (kecerdasan buatan) dan robotika (otomatisasi) yang dikembangkan oleh para miliarder saat ini akan memungkinkan perusahaan-perusahaan AS untuk menghilangkan puluhan juta lapangan kerja dengan upah layak dan memangkas biaya tenaga kerja, tapi meningkatkan keuntungan sebesar-besarnya," tegas Sanders.
Senator seniort tersebut memperingatkan bahwa pekerja di bidang manufaktur, angkutan truk, dan layanan taksi menghadapi dampak yang sangat parah dari kemajuan pesat proyek kendaraan self-driving oleh produsen mobil dan perusahaan teknologi.
"Saya skeptis bahwa tujuan mereka adalah untuk mengangkat "60 persen dari masyarakat kita yang hidup dari gaji ke gaji', dan meyakini bahwa pendorong sebenarnya adalah karena 'berinvestasi dalam AI dan robotika akan meningkatkan kekayaan dan kekuasaan mereka secara eksponensial. Ini sudah terjadi di Amazon dan Walmart," ungkapnya.
AI Makin Ngeri, Profesi Perawat dan Sopir Truk Bisa 'Lenyap' Sebelum 2035
Laporan baru menunjukkan kecerdasan buatan (AI) bisa menghapus hingga 100 juta pekerjaan di AS dalam 10 tahun, termasuk perawat, sopir, dan akuntan.
VIVA.co.id
9 Oktober 2025

3 weeks ago
13









