Al-Sisi Tolak Bertemu Trump di Gedung Putih jika Bahas Pengusiran Warga Palestina.

5 hours ago 1

Kamis, 13 Februari 2025 - 11:26 WIB

Kairo, VIVA – Presiden Mesir, Abdel Fattah Al-Sisi, tidak akan melakukan perjalanan ke Amerika Serikat (AS) untuk berunding di Gedung Putih, jika Presiden AS Donald Trump masih berniat untuk merundingkan pengusiran warga Palestina dari Gaza. Hal itu disampaikan oleh dua sumber keamanan Mesir.

Trump telah membuat marah negara-negara Arab dengan rencananya untuk mengusir secara permanen lebih dari 2 juta warga Palestina dari Jalur Gaza, dan mengklaim kendali AS atas wilayah tersebut, serta mengubahnya menjadi "Riviera Timur Tengah".

Presiden AS Donald Trump.

Ia juga telah menuntut Mesir dan Yordania untuk menerima warga Palestina, dan mengancam akan menarik bantuan dari kedua negara Arab sekutu AS tersebut jika mereka menolak.

Di sisi lain, Mesir mengatakan Trump telah memberikan undangan terbuka kepada Al-Sisi untuk mengunjungi Gedung Putih awal bulan ini. Seorang pejabat AS mengatakan belum ada tanggal yang ditetapkan untuk kunjungan tersebut.

Raja Yordania Abdullah juga tampak tidak nyaman selama pertemuan dengan Trump di Gedung Putih pada hari Selasa, 11 Februari 2025, saat Trump membahas rencananya mengenai Gaza.

Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, mengunjungi Washington minggu ini. Sumber-sumber Mesir mengatakan salah satu tujuan perjalanannya adalah untuk menghindari kunjungan Al-Sisi yang berpotensi canggung jika membahas relokasi warga Palestina.

Menurut sumber-sumber Mesir, Abdelatty diberitahukan dengan jelas selama pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, bahwa rencana pemindahan akan dibahas jika Sisi berkunjung.

Abdelatty menanggapi bahwa pertemuan semacam itu tidak akan ada gunanya, dan bahwa setiap diskusi harus dilakukan mengenai rencana Mesir sendiri untuk membangun kembali Gaza, kata sumber-sumber tersebut.

Melansir dari Middle East Monitor, Kamis 13 Februari 2025, Mesir juga mengatakan rencananya akan memastikan warga Palestina tetap berada di tanah mereka.

Al-Sisi dan Raja Abdullah berbicara melalui telepon pada hari Rabu, 12 Februari 2025, dan mendesak agar Gaza dibangun kembali tanpa menggusur warga Palestina, kata Kepresidenan Mesir

Kedua pemimpin tersebut pun menyatakan keinginannya agar Trump memimpin jalan untuk mencapai Negara Palestina berdasarkan perbatasan tahun 1967 dan bekerja sama erat untuk membangun perdamaian permanen di kawasan Timur Tengah.

Kerja sama erat Mesir dengan Amerika Serikat telah menjadi landasan kebijakan Timur Tengah Washington selama beberapa dekade. Sejak perjanjian damai yang ditengahi AS antara Israel dan Mesir lebih dari empat dekade lalu, Mesir secara konsisten menjadi salah satu penerima bantuan militer AS terbesar, bersama Israel.

Pidato Kemenangan Donald Trump di Pilpres AS

Photo :

  • (Foto AP/Evan Vucci)

Tahun lalu, AS mengalokasikan US$ 1,3 miliar (Rp 21,2 triliun) dalam bentuk bantuan militer ke Mesir, dan pada bulan Desember menyetujui potensi penjualan senjata senilai lebih dari US$ 5 miliar (Rp 81,8 triliun).

“Tidak ada pemasok yang sebanding dengan Amerika, itulah sebabnya Mesir selama ini senang mempertahankan hubungan ini, tetapi itu tidak akan mengorbankan kepentingan nasional mereka sendiri,” kata H.A. Hellyher, peneliti senior di Royal United Services Institute.

Al-Sisi telah berulang kali mengatakan bahwa Mesir tidak akan pernah memfasilitasi pengusiran warga Palestina dari Gaza, yang menurut Kairo merupakan ancaman serius terhadap keamanan Mesir sendiri, termasuk dengan menumbuhkan ekstremisme dan menyediakan dalih untuk serangan Israel di masa mendatang, serta ketidakadilan bagi warga Palestina.

Halaman Selanjutnya

Menurut sumber-sumber Mesir, Abdelatty diberitahukan dengan jelas selama pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, bahwa rencana pemindahan akan dibahas jika Sisi berkunjung.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |