Jakarta, VIVA – Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), diproyeksikan melebihi superholdings Singapura, Temasek. Saat ini, proses politik terkait pembentukan Badan itu tengah bergulir.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago ingin proses politik itu betul-betul diawasi. Jangan sampai Danantara jadi wadah politik balas budi.
"Kalau seperti itu, ya isinya orang lama semua. Enggak bisa melesat melebihi Temasek," kata Pangi dalam konfirmasinya.
Menurut Pangi, perlu orang yang benar-benar profesional dalam menjalankan Danantara. Impian Presiden Prabowo Subianto itu mesti dijaga dengan mengawal profesionalitas.
Menurut Pangi, pembentukan Danantara meski dijauhkan dari oligarki. Maksudnya, dari sebagian kecil orang-orang yang sengaja menguasai pemerintahan.
"Sebaiknya ya yang mengisi Danantara ini orang-orang baru, biar enggak elu lagi-elu lagi," tegas Pangi.
Dia menilai pengisian orang baru yang profesional sebagai personel operasional Danantara, sangat penting. Karena, hal ini yang menjamin adanya perubahan.
Menurut Pangi, hal tersebut sangat mendesak untuk dilakukan. Apalagi, mengupayakan perubahan sesuai keinginan masyarakat, dan Prabowo juga menjadikan hal itu sebagai prioritas.
"Sehingga menjaga barang ini keep on track begitu," tegas Pangi
Kadin: UK Eyes Infrastructure and Investment Opportunities in Danantara
The Chairman of the Indonesian Chamber of Commerce and Industry (Kadin), Anindya Bakrie, stated that the delegation of the British Ambassador to Indonesia is interested i
VIVA.co.id
12 Februari 2025