Jakarta, VIVA – Managing Director Danantara Indonesia, Febriany Eddy mengatakan, langkah penggabungan alias merger antara Garuda Indonesia dengan Pelita Air, merupakan rencana pihaknya dalam program streamlining dan konsolidasi BUMN.
Dia menekankan, langkah itu bertujuan agar kedua maskapai tidak saling memakan pasar alias kanibal, dan menghapus kompetisi internal serta memastikan segmen dan target pasar masing-masing menjadi lebih jelas.
"Jadi untuk menghapus internal competition dan saling kanibal itu," kata Febriany di Wisma Danantara, Jakarta, Jumat, 14 November 2025.
Pesawat Garuda Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten.
"Jadi segmen mesti jelas, target mesti jelas. Tadi kuncinya adalah dalam rencananya pasti akan dipastikan untuk tidak saling kanibal," ujarnya.
Dia menilai bahwa banyak sekali best practice di Pelita Air yang harus di-copy ke yang lain. Begitupun sebalik, ada best practice di Citilink dan Garuda Indonesia yang harus menjadi manfaat dari Pelita.
"Jadi di situlah kita saling memperkuat diri," kata Febriany.
Meski demikian, Dia belum bisa memastikan kapan merger antara Garuda Indonesia dan Pelita Air itu akan benar-benar terealisasi.
"Terkait dengan bagaimana segmentasinya, brandingnya, tunggu lah," ujarnya.
Diketahui, sebelumnya Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri mengatakan, progres dari rencana merger Pelita Air dengan Garuda Indonesia, secara rutin selalu dilaporkan ke Danantara. Namun, Dia mengaku bahwa Pertamina sendiri masih menunggu keputusan dari Danantara.
"Semua proses masih berjalan terus, dan kita laporkan ke Danantara juga untuk bisa ada penilaian sekaligus keputusan," ujarnya.
Pertamina Inspeksi Puluhan SPBU di Bogor
Salah satu titik yang dikunjungi adalah SPBU Pajajaran 34.16.102, di mana tim gabungan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kualitas BBM menggunakan metode pasta air
VIVA.co.id
14 November 2025

4 weeks ago
5









