Alhamdulillah, Bansos PKH dan Sembako Rp1,2 Juta Sudah Cair! Begini Metode Penyalurannya

9 hours ago 1

Sabtu, 15 Februari 2025 - 18:50 WIB

Jakarta, VIVA – Menjelang akhir tahun 2024, pemerintah melalui Kementerian Sosial RI telah menyalurkan Bantuan Sosial (Bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Sembako kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di berbagai daerah. Salah satunya, Kabupaten Garut, yang menjadi salah satu wilayah penerima, dengan jumlah KPM mencapai lebih dari 35.000 keluarga. 

Bantuan ini mencakup alokasi untuk triwulan ketiga dan keempat tahun 2024, dengan nominal yang diterima bervariasi, mencapai Rp1,2 juta bagi sebagian penerima.

Metode Penyaluran Bantuan

Bansos ini disalurkan melalui tiga metode, yaitu pengambilan langsung di kantor pos, distribusi door-to-door, serta pembayaran di komunitas seperti kecamatan atau desa.

"Kami melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial, pendamping PKH, dan perangkat desa untuk memastikan jadwal dan data penerima sesuai. Pendekatan ini memudahkan akses bagi penerima, terutama lansia dan penyandang disabilitas," kata Poppy Herlistiani, Executive Manager Kantorpos Garut, seperti dikutip dari siaran pers Pos Indonesia, Sabtu, 15 Februari 2025.

Dalam proses distribusi, beberapa kendala ditemukan, seperti alamat yang tidak jelas dan medan sulit di wilayah selatan Garut. Namun, metode door-to-door dan pembayaran di komunitas, diterapkan untuk menjangkau penerima yang kesulitan hadir di lokasi distribusi.

Sejumlah penerima manfaat pun mengungkapkan bahwa bantuan ini digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan pendidikan anak. Salah satunya, Pepi Sri Wulansari yang menerima bansos Rp1,2 juta.

"Pas kemarin tuh 6 bulan, jadi 6 bulan totalnya Rp1.200.000. Karena per tahap menerima Rp600.000," ujarnya.

"Jujur, kami sebagai keluarga penerima manfaat dari Program Dana Bantuan Sosial PKH ini, jujur sangat membantu sekali, terutama waktu sekarang semuanya serba mahal. Ini dapat membantu untuk anak-anak Ibu, keperluan anak-anak Ibu untuk sekolah, untuk sehari-hari," ungkap dia.

Sementara itu, Yanti Suriati, penerima manfaat dari Kecamatan Garut Kota, menyebut bantuan yang diterimanya dipakai untuk biaya pendidikan anaknya yang duduk di bangku SMA.

"Saya dapat Rp1 juta rupiah. Bantuannya digunakan untuk pendidikan anak sekolah dan sehari-hari. anak, kebetulan anak saya SMA kelas tiga, uangnya buat pengeluaran itu di sekolah. Ibarat beli LKS, beli keperluan anak sekolah, fotokopi apa yang lainnya," kata Yanti.

Halaman Selanjutnya

Sejumlah penerima manfaat pun mengungkapkan bahwa bantuan ini digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan pendidikan anak. Salah satunya, Pepi Sri Wulansari yang menerima bansos Rp1,2 juta.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |