Permata Bank Cetak Laba Bersih Rp3,6 Triliun pada 2024, Intip Sumber Cuannya

3 days ago 4

Minggu, 16 Februari 2025 - 00:06 WIB

Jakarta, VIVA – PT Bank Permata Tbk (Permata Bank) mencatatkan laba bersih sebesar Rp3,6 triliun pada 2024. Pendapatan operasional sebelum provisi (PPOP) yang tumbuh sebesar 4 persen dan perbaikan kualitas kredit mendongkrak kinerja perseroan pada 2024.

Direktur Utama Permata Bank Meliza M. Rusli dalam keterangannya di Jakarta, mengatakan bahwa Dengan dukungan serta ekosistem kemitraan yang solid, Permata Bank terus menjalankan komitmennya untuk memperkuat sinergi dengan Bangkok Bank sebagai pemegang saham pengendali.

“Pencapaian ini juga ditopang oleh pengelolaan strategi bisnis yang berkelanjutan dan ditunjang dengan penerapan digitalisasi di operasional bank sehingga bank dapat memberikan layanan terdepan bagi nasabah,” ujarnya, Sabtu, 15 Februari 2025.

Dia menjabarkan, kolaborasi yang dilakukan mengintegrasikan jaringan yang luas dipadu dengan konsultasi bisnis dan finansial bertaraf internasional guna memfasilitasi transaksi lintas negara, investasi, serta kerja sama ekonomi antara Indonesia dan negara-negara ASEAN.

“Tahun 2024 adalah momen penting bagi Permata Bank, dengan perubahan logo yang mencerminkan aspirasi kami untuk ‘Growing Together’ dengan seluruh pemangku kepentingan, serta memposisikan Permata Bank sebagai bank lokal dengan visi regional dan jaringan global. Momen ini semakin diperkuat dengan kinerja yang positif dan pertumbuhan bank secara prudent sepanjang 2024,” terangnya.

Meliza menjelaskan, pertumbuhan bisnis terus berlanjut, tercermin pada rasio Loan-to-Deposit (LDR) yang meningkat ke level 83 persen dibandingkan 75 persen pada 2023. Total Aset Bank tumbuh sebesar 0,6 persen menjadi Rp259 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Ilustrasi Bank

Photo :

  • blog.otcmarkets.com

Dari sisi pendanaan, total simpanan nasabah tercatat sebesar Rp185 triliun di tahun 2024, dengan rasio CASA di level 55 persen. Sementara itu, Perseroan juga membukukan rasio Cost-to-Income (CIR) yang semakin efisien menjadi 50 persen di tahun 2024 dibandingkan dengan tahun 2023 sebesar 52 persen.

Lebih lanjut, penyaluran kredit kepada masyarakat naik 9 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp155 triliun dibandingkan tahun sebelumnya, terutama dikontribusikan oleh segmen Korporasi yang tumbuh sebesar 12 persen (yoy) menjadi Rp89 triliun, diikuti pertumbuhan segmen komersial dan konsumer, yang masing-masing tumbuh sebesar 6 persen dan 4 persen (yoy).

Kualitas aset tercatat semakin sehat yang tercermin pada rasio Gross NPL dan Loan at Risk (LAR), masing-masing pada level 2,1 peresn dan 7,9 persen, membaik dibandingkan dengan 2,9 persen dan 8,7 persen di periode yang sama tahun lalu.

Lebih lanjut, Permata Bank terus menjaga kebutuhan cadangan atas potensi penurunan risiko kredit secara konservatif, tercermin dari rasio NPL coverage dan rasio LAR coverage masing-masing di level 375 persen dan 97 persen.

Upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset tetap dilakukan Bank dalam melakukan penyelesaian kredit bermasalah.

Rasio permodalan Permata Bank saat ini masih merupakan salah satu yang terkuat di antara bank-bank komersial terbesar di Indonesia, dengan rasio CAR dan CET-1 Bank tercatat masing-masing sebesar 35 persen dan 26 persen di akhir tahun 2024. Hal ini menjadi struktur yang kokoh untuk mendukung strategi-strategi prioritas Bank di masa depan.

Halaman Selanjutnya

Dari sisi pendanaan, total simpanan nasabah tercatat sebesar Rp185 triliun di tahun 2024, dengan rasio CASA di level 55 persen. Sementara itu, Perseroan juga membukukan rasio Cost-to-Income (CIR) yang semakin efisien menjadi 50 persen di tahun 2024 dibandingkan dengan tahun 2023 sebesar 52 persen.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |