Maruarar Sirait Perkuat Sinyal Keponakan Luhut Bakal Jadi Bos Danantara

4 hours ago 2

Kamis, 6 Februari 2025 - 11:31 WIB

Jakarta, VIVA – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyebut Pandu Sjahrir sebagai 'bos' Danantara. Hal ini memperkuat sinyal bahwa pandu akan menjadi petinggi di Badan Pengelola Investasi PT Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). 

Pandu Sjahrir diketahui saat ini merupakan Wakil Direktur Utama PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA). Maruarar atau akrab disapa Ara membagikan momennya saat diskusi bersama dengan keponakan Luhut Binsar Pandjaitan itu. 

"Diskusi dengan Pak Pandu Bos Danantara, untuk pembiayaan perumahan. Semoga bermanfaat untuk rakyat Indonesia sesuai arahan Bapak Presiden Prabowo," tulis Ara dalam unggahan Instagramnya, dikutip Kamis, 6 Februari 2025.

Ketua Umum Aftech, Pandu Sjahrir saat ditemui di acara Peringatan Bulan Fintech Nasional (BFN) 2024 di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 11 November 2024

Photo :

  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Kabar terkait Pandu Sjahrir bakal jadi salah satu petinggi Danantara sudah cukup lama beredar. Namun, Pandu sendiri belum mau membahas hal tersebut. 

Baca juga: Dikabarkan Bakal Jadi COO Danantara, Pandu Sjahrir Buka Suara

Sebelumnya, Rapat paripurna DPR RI resmi mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Nomor 19 Tahun 2023 tentang BUMN menjadi UU. Menteri BUMN, Erick Thohir mengungkapkan bahwa dengan pengesahan UU itu, maka Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) resmi didirikan dan dibentuk. 

Dalam rapat paripurna itu, Erick menjelaskan bahwa pendirian BPI Danantara adalah dalam rangka melakukan konsolidasi pengelolaan BUMN serta mengoptimalisasikan pengelolaan dividen dan investasi dan penegasan terhadap pengelolaan BUMN sesuai dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

"Transformasi BUMN melalui pembentukan BPI Danantara merupakan langkah strategis dalam mewujudkan visi bersama Indonesia maju menuju Indonesia emas 2045 melalui sinergi pemerintah, BUMN, dan seluruh pemangku kepentingan," kata Erick.

Danantara akan menaungi setidaknya tujuh BUMN dengan aset besar, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Telkom Indonesia(Persero) Tbk, dan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID.

Bila menggabungkan total aset tujuh BUMN tersebut, maka dana kelolaan Danantara pada tahap awal ini akan mencapai nyaris Rp 9.000 triliun.

Selain tujuh BUMN jumbo itu, Danantara juga akan menaungi Indonesia Investment Authority (INA), sovereign wealth fund (SWF) yang sudah lebih dahulu berdiri. INA disebut memiliki aset Rp 163 triliun. Dengan demikian total asset under management (AUM) Danantara akan menjadi Rp 9.049 triliun atau sekitar US$ 571,6 miliar.

Tugas BPI Danantara antara lain mengelola dividen holding investasi, holding operasional, dan BUMN, menyetujui penambahan dan/atau pengurangan penyertaan modal pada BUMN yang bersumber dari pengelolaan dividen, serta menyetujui restrukturisasi BUMN termasuk penggabungan, peleburan, pengambilalihan, dan pemisahan.

Selain itu juga membentuk holding investasi, holding operasional, dan BUMN; menyetujui usulan hapus buku dan/atau hapus tagih atas aset BUMN yang diusulkan oleh holding investasi, atau holding operasional, serta  mengesahkan dan mengonsultasikan kepada DPR RI atas rencana kerja dan anggaran perusahaan holding investasi dan holding operasional.

Halaman Selanjutnya

"Transformasi BUMN melalui pembentukan BPI Danantara merupakan langkah strategis dalam mewujudkan visi bersama Indonesia maju menuju Indonesia emas 2045 melalui sinergi pemerintah, BUMN, dan seluruh pemangku kepentingan," kata Erick.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |