Bali, VIVA – Pelaku penculikan anak di Denpasar Bali merupakan mantan karyawan yang bekerja sebagai kurir kosmetik di perusaahan milik ayah korban anak.
I Komang Sudiarta, ayah korban dari anak yang diculik di sekolah swasta di Sesetan, Denpasar, Bali, mengaku kalau pelaku memang sering menjemput anaknya ketika pulang sekolah.
Namun, dirinya tidak menyangka kalau pelaku penculikan itu adalah mantan karyawannya sendiri yang diberhentikan.
"Saya tidak pernah bersentuhan secara langsung, komunikasi intensif atau bahkan ketemu dengan pelaku, jadi dia punya atasan, supervisornya, jadi saya sifatnya hanya approve saat dia diberhentikan," kata Sudiarta di Polsek Denpasar Selatan, Bali, Kamis 6 Februari 2025.
Ia menceritakan, pelaku Wayan Sudirta (30) baru dua bulan bekerja sebagai kurir produk kosmetik yang dikelolanya. Ayah korban anak mengaku, dirinya tidak melakukan penilaian apapun terhadap kinerja eks karyawannya itu.
"Pada intinya, kalau dia merasa sakit hati dengan saya, itu salah, karena kalau begitu akan banyak orang yang sakit hati dengan saya," ujar Komang Sudiarta.
Upaya penculikan terhadap korban berinisial IMRAK (11) terjadi pada Rabu, 5 Februari 2025 siang. Pelaku menjemput korban di sekolah dan mengenali kalau pelaku adalah karyawan ayahnya.
Tak berselang lama, pelaku Wayan Sudirta menghubungi ibu korban dan mengatakan minta uang tebusan Rp100 juta agar anaknya tetap selamat.
Upaya penculikan itu segera dilaporkan oleh orangtua korban ke Polsek Denpasar Selatan. Tak berselang lama, dua personil polisi mendatangi rumah korban.
"Saya apresiasi Polsek Densel yang cepat merespons, tidak sampai lima belas menit sudah menindaklanjuti, persis saat pelaku menelepon dan minta uang tebusan," ujar ayah korban.
Polisi kemudian mengarahkan untuk mengulur waktu pembicaraan untuk memantau pergerakan pelaku.
Sedangkan ibu korban Ni Made Widiasih mengaku terjadi negosiasi dan tawar menawar. Pelaku meminta uang tebusan Rp100 juta kemudian menjadi Rp80 juta, dan Rp60 juta hingga terakhir di angka Rp10 juta.
"Saat saya meminta nomer rekening, polisi sudah mengejar pelaku dan berhasil ditangkap. Saya tidak transfer uang itu," kata Komang Sudiarta.
Pelaku berhasil ditangkap di seputaran jalan Bypass Ngurah Rai, Pesanggaran. Di situ diketahui pelaku sedang berada di areal kebun di samping PT. Indonesia Power tengah membonceng korban.
Kapolsek Denpasar Selatan Kompol Herson Djuanda juga memastikan tebusan yang diminta pelaku belum dikirim oleh orang tua korban.
"Alasan korban menculik butuh uang untuk kebutuhan sehari-hari. Untuk sementara kami masih mendalami apakah penculikan ini direncanakan atau tidak," kata Herson.
Halaman Selanjutnya
Upaya penculikan terhadap korban berinisial IMRAK (11) terjadi pada Rabu, 5 Februari 2025 siang. Pelaku menjemput korban di sekolah dan mengenali kalau pelaku adalah karyawan ayahnya.