Kisah Kelam Sunardi di Bekasi: Gadai Sertifikat Tanah, Foya-foya Lalu Tega Bunuh Istri

2 hours ago 1

Kamis, 6 Februari 2025 - 17:18 WIB

Bekasi, VIVASunardi (43), pria asal Kabupaten Bekasi, Jawa Barat membuat gempar publik karena tega menghabisi nyawa istrinya, Almaidah (51). Aksi Sunardi menghabisi nyawa sang istri setelah menggadaikan sertifikat tanah milik korban. 

Usai membunuh, Sunardi secara sadis mengubur jasad sang istri di dalam septic tank rumah mereka di Kampung Cikoronjo, Desa Sindangmulya, Cibarusah, Kabupaten Bekasi.

Kapolres Metro Bekasi, Kombes Mustofa menjelaskan aksi sadis itu berawal dari tindakan pelaku yang menggadaikan sertifikat tanah atas nama istrinya. Pelaku tega berbuat demikian karena untuk mendapatkan uang sebesar Rp50 juta.

“Pelaku meminjam sertifikat tanah milik istrinya dan menjaminkannya di salah satu bank dengan pinjaman sebesar Rp50 juta,” kata Mustofa dalam keterangannya, Kamis 6 Februari 2025.

Namun, bukannya menggunakan uang itu untuk kebutuhan rumah tangga, Sunardi justru menghamburkannya untuk bersenang-senang. “Uang hasil gadai itu digunakan pelaku untuk berfoya-foya,” kata Mustofa.

Ilustrasi borgol untuk pelaku kejahatan.

Desakan Istri Berujung Maut

Mengetahui sertifikat tanahnya digadaikan sang suami, korban Almaidah terus mendesak agar segera menebusnya. Korban ingin Sunardi mengalihkan kepemilikan tanah ke nama anak mereka. 
Didesak istri, Sunardi terpojok dan bingung mencari jalan keluar.

“Karena tersangka terus didesak agar sertifikat tanah dikembalikan dan dibalik nama atas nama anaknya, dia mulai merasa tertekan,” jelas Mustofa.

Dalam kondisi terdesak dan tak punua solusi, Sunardi gelap mata dengan memilih aksi keji. Ia tega membunuh istrinya dengan cara mencekik menggunakan jilbab yang ada di dalam rumah. 

Setelah memastikan korban tak bernyawa, ia berusaha menghilangkan jejak dengan mengubur jasad Almaidah di dalam septic tank rumah mereka.

Kekejaman Sunardi terbongkar

Aksi biadab Sunardi yang tega membunuh istri akhirnya terbongkar. Kekejaman Sunardi terkuak setelah tewasnya seorang pegawai bank keliling bernama Sri Pujayanti (22) yang juga dibunuh Sunardi.

Sri dihabisi pelaku karena menagih utang sebesar Rp4 juta. Sunardi yang geram karena terus ditagih korban pun memilih tindakan dengan mencekik korban pakai jilbab.

“Baik korban pertama (Almaidah) maupun korban kedua (Sri Pujayanti), keduanya dibunuh dengan cara yang sama, yakni dicekik menggunakan jilbab yang dikenakan korban,” ujar Mustofa.

Dari pembunuhan kedua, polisi curiga dengan gerak-gerik Sunardi. Pun, saat diinterogasi, Sunardi mengakui perbuatan sadisnya termasuk pembunuhan terhadap istrinya yang sebelumnya tak diketahui orang lain.

Atas perbuatan sadisnya, Sunardi mesti menghadapi konsekuensi dengan dijerat pasal berlapis terkait pembunuhan berencana. 

Halaman Selanjutnya

Mengetahui sertifikat tanahnya digadaikan sang suami, korban Almaidah terus mendesak agar segera menebusnya. Korban ingin Sunardi mengalihkan kepemilikan tanah ke nama anak mereka. Didesak istri, Sunardi terpojok dan bingung mencari jalan keluar.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |