Jakarta, VIVA – Ada sebuah video yang menunjukkan adu cekcok antara seorang pengemudi mobil dan pengatur jalan ilegal yang kerap disebut "Pak Ogah" di sebuah putaran jalan viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, terlihat pengemudi mobil yang tidak diketahui namanya ini menolak memberikan uang kepada Pak Ogah yang meminta bayaran setelah membantunya berputar arah. Suasana semakin memanas, dan terlihat keduanya terlibat adu cekcok.
Ilustrasi Pak Ogah tengah mengatur lalu lintas.
Photo :
- VIVA.co.id/ Rifki Arsilan
"Silahkan rekam, kemana kau mau mengadu, udah dua bulan kemarin kalau muter bayar , saya tidak ada penekanan," ujar Pak Ogar yang diketahui bernama Muhammad Prayogo, dikutip VIVA dari unggahan Instagram @lagi.viral Kamis, 6 Februari 2025.
"Kami bisa muter sendiri, nggak perlu kamu bantu, sejak kapan muter bayar? Nggak ada sejak kapan muter bayar, ini pungli, enak aja," jawab pengemudi mobil.
Dalam kronologinya diketahui, awalnya pengemudi mobil hanya berniat memutar arah tanpa meminta bantuan. Namun, Pak Ogah tetap mendekati kendaraan dan mengarahkan lalu lintas, lalu meminta sejumlah uang setelah kendaraan berhasil berbelok.
Diketahui, sang pengemudi mobil yang merasa tidak perlu membayar karena tidak meminta bantuan, menolak memberikan uang. Hal ini memicu ketegangan antara keduanya dan terdengar perdebatan sengit, di mana Pak Ogah memaksa dan pengemudi tetap bersikeras menolak.
Video ini langsung menjadi viral dan menuai berbagai komentar dari warganet. Banyak yang mendukung pengemudi dan mengkritik keberadaan Pak Ogah yang dinilai meresahkan karena memaksakan pembayaran.
"Udah sering kejadian kayak gini, Pak Ogah memang meresahkan masyarakat, gak diminta bantuan datang sendirinya dan maksa pula," tulis komentar warganet dalam unggahan tersebut.
"Sebenarnya bukan masalah ikhlas gak ikhlas, tapi jangan minta intinya, di kasih Alhamdulillah, gak dikasih jangan marah," timpal warganet lainnya.
Halaman Selanjutnya
Video ini langsung menjadi viral dan menuai berbagai komentar dari warganet. Banyak yang mendukung pengemudi dan mengkritik keberadaan Pak Ogah yang dinilai meresahkan karena memaksakan pembayaran.