Jakarta, VIVA – Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie menegaskan, selain mendukung program 3 juta rumah yang diusung oleh pemerintah, Kadin Indonesia juga mendorong implementasi Enviromental, Social and Governance (ESG) serta pembiayaan hijau di sektor perumahan.
Menurutnya, baik aspek ESG maupun pembiayaan hijau sangat penting dalam menggenjot program 3 juta rumah, utamanya dari sisi perusahaan pengembang perumahan yang terlibat di dalamnya.
"Nah, dari sisi korporasi ini (pembiayaan hijau) nomor satu, dan apabila kita bisa barengi dengan ESG tentu sangat baik," kata Anindya di Menara Kadin, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 6 Februari 2025.
Meski demikian, Anindya mengakui bahwa ada sejumlah hal yang harus dipacu dalam hal inovasinya, guna mendukung program 3 juta rumah tersebut.
[dok. Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, saat ditemui usai menggelar rapat pengurus harian Kadin Indonesia, di Menara Kadin Indonesia, Jakarta Selatan, Rabu, 5 Februari 2025]
Photo :
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
"Yang paling penting bagaimana kita berinovasi dari sisi pendanaan, dari sisi lahan, pengurangan birokrasi, dan lain-lain," ujar Anindya.
Secara menyeluruh, Anindya berharap hal-hal tersebut bisa terus dikembangkan melalui berbagai inovasi, supaya bisa mendukung program 3 juta rumah.
Hal itu seiring dengan berbagai macam insentif dan kemudahan yang ditawarkan oleh pemerintah, supaya masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) bisa memiliki akses untuk memiliki rumah.
Ketum Kadin Indonesia Anindya Bakrie di acara Mayapada Group Executive Gathering
"Intinya ialah yang paling penting bagaimana masyarakat bisa mempunyai akses terhadap perumahan ini. Karena banyak sekali masyarakat yang berpenghasilan rendah, baik daripada masyarakat umum maupun TNI, Polri, ASN, yang sewajarnya lah," kata Anindya.
"Nah, di sinilah Kadin ingin bekerjasama dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) tempat Pak Ara (Maruarar Sirait), supaya kita bisa memberikan masukan yang bisa diimplementasi," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Hal itu seiring dengan berbagai macam insentif dan kemudahan yang ditawarkan oleh pemerintah, supaya masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) bisa memiliki akses untuk memiliki rumah.