Depok, VIVA – Ratusan siswa SMKN 1 Depok tidak bisa ikut Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Pasalnya pihak sekolah terlambat menginput data siswa ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Pihak sekolah terlambat satu menit melakukan input data yang digunakan sebagai acuan dalam proses seleksi masuk perguruan tinggi negeri.
Sebagai bentuk protes, ratusan siswa melakukan aksi demo di halaman sekolah. Mereka membawa spanduk yang berisi kekecewaan terhadap sekolah. Sempat terjadi ketegangan antara siswa dengan pihak keamanan karena siswa memaksa masuk ke ruang guru.
“Nggak cukup minta maaf, nggak cukup,” kata salah seorang siswi, Kamis 6 Februari 2025.
Menanggapi hal tersebut, Kepala SMKN 1 Depok, Lusi Triana mengatakan kekisruhan ini dipicu adanya keterlambatan input data oleh operator. Sehingga siswa dengan nilai eligible tidak bisa ikut SNBP. Ada 137 siswa yang gagal ikut SNBP.
“Jadi sebetulnya ini bermula dari SMPTN. Jadi kami memang untuk anak-anak yang eligible ternyata mereka tidak bisa untuk masuk ke dalam seleksi tersebut. Jadi kendalanya itu karena keterlambatan sebetulnya. Jadi terlambat, operator kami terlambat dalam memasukkan data ke sistem tersebut gitu kurang lebih seperti itu,” katanya.
Mengenai keterlambatan yang dimaksud Lusi tidak menjelaskan. Namun menurutnya hal itu sudah disampaikan kepada wali murid.
“Kalau untuk teknisnya sih mungkin bisa disampaikan oleh yang bersangkutan. Yang jelas dari sekolah pun sudah menjelaskan kepada wali murid dan meminta maaf atas keterlambatan tersebut,” tukasnya.
Dikatakan dari pihak sekolah masih tetap mengupayakan agar proses siswa agar bisa ikut SNBP. Pihak sekolah melakukan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.
“Kami juga sudah mendapatkan beberapa jawaban, tetapi pada prinsipnya sampai saat ini kami masih melihat beberapa kemungkinan untuk siswa-siswi kita bisa masuk ke dalam SMPTN tersebut,” akunya.
Lusi mengatakan kondisi ini baru terjadi tahun ini. Sebelumnya tidak ada kejadian seperti ini.
“Belum ya, kalau tahun kemarin seingat saya sih belum,” ungkapnya.
Sekolah masih berusaha agar ada jalan keluar dari persoalan tersebut. Informasi yang didapat, pendaftaran diperpanjang hingga 5 Februari 2025.
“Ya itu yang sedang kita upayakan sebetulnya. Terakhir sih kita masih belum mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai hal tersebut. Tapi yang jelas kami tetap berkoordinasi dan mengupayakan supaya siswa-siswa kami bisa mengikuti SMPTN,” pungkasnya.
Halaman Selanjutnya
Dikatakan dari pihak sekolah masih tetap mengupayakan agar proses siswa agar bisa ikut SNBP. Pihak sekolah melakukan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.