Washington DC, VIVA – Pemerintahan Donald Trump mengumumkan bahwa mereka akan menarik hampir seluruh pekerja Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) dari seluruh dunia, yang menandai berakhirnya misi enam dekade untuk meningkatkan keamanan Amerika melalui pemberantasan kelaparan, pendanaan pendidikan, dan pengendalian epidemi global
Dilansir dari AP News, pengumuman tersebut disampaikan lewat email dan pemberitahuan daring kepada pekerja USAID pada Selasa 4 Februari 2025.
Keputusan ini diambil oleh tim efisiensi pemerintahan yang dipimpin oleh miliarder Elon Musk, yang menilai banyak program bantuan luar negeri sebagai pemborosan dana.
Kebijakan baru ini akan berlaku efektif menjelang tengah malam Jumat (7/2/2025), dengan para pekerja langsung USAID di luar negeri diberi waktu 30 hari untuk kembali ke AS, kecuali mereka dianggap sebagai tenaga esensial, sementara kontraktor yang tidak dianggap esensial juga akan kehilangan pekerjaan mereka.
Sebenarnya, langkah tersebut telah lama dirumorkan dan merupakan tindakan paling ekstrem dari beberapa opsi yang dipertimbangkan untuk menggabungkan USAID ke dalam Departemen Luar Negeri.
Beberapa opsi lain juga sempat dipertimbangkan adalah menutup misi USAID yang lebih kecil atau hanya menutup sebagian misi yang lebih besar.
Kebijakan penarikan pekerja USAID terntunya akan berdampak besar terhadap miliaran dolar dalam berbagai proyek di 120 negara, termasuk bantuan keamanan bagi negara-negara mitra seperti Ukraina, program pengembangan seperti penyediaan air bersih, pelatihan kerja, dan pendidikan bagi anak perempuan di bawah rezim Taliban di Afghanistan.
Program kesehatan yang telah membantu mengakhiri epidemi polio dan cacar serta program HIV/AIDS yang telah menyelamatkan lebih dari 20 juta jiwa di Afrika, juga kini dihentikan.
Pengiriman makanan dan obat-obatan bernilai ratusan juta dolar yang telah tiba di pelabuhan terhambat akibat penutupan mendadak USAID oleh pemerintahan Trump.
Keputusan ini tentunya mendapatkan kecaman dari anggota parlemen Demokrat dan beberapa tokoh politik lainnya yang menyatakan bahwa USAID adalah lembaga independen yang tidak dapat ditutup tanpa persetujuan Kongres.
Sementara itu, para pendukung USAID dari berbagai partai menegaskan bahwa bantuan luar negeri sangat penting untuk menyaingi pengaruh Rusia dan Tiongkok serta memperkuat aliansi global Amerika Serikat.
Halaman Selanjutnya
Kebijakan penarikan pekerja USAID terntunya akan berdampak besar terhadap miliaran dolar dalam berbagai proyek di 120 negara, termasuk bantuan keamanan bagi negara-negara mitra seperti Ukraina, program pengembangan seperti penyediaan air bersih, pelatihan kerja, dan pendidikan bagi anak perempuan di bawah rezim Taliban di Afghanistan.