Sosok Febrini, Guru yang Diduga Sebabkan Ratusan Siswa SMA 1 Mempawah Gagal SNBP

3 hours ago 2

Kamis, 6 Februari 2025 - 14:56 WIB

VIVA – Sebanyak 113 siswa SMAN 1 Mempawah gagal masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) Tahun Ajaran 2024/2025 akibat kelalaian dalam penginputan data. 

Kepala SMAN 1 Mempawah, Endang Superi Wahyudi, menjelaskan bahwa kendala utama dalam proses pendaftaran terjadi akibat keterlambatan finalisasi data beberapa siswa di portal Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB).

"Kronologinya, saat penginputan finalisasi terjadi keterlambatan untuk beberapa siswa. Ketika waktu habis, sistem otomatis menutup akses, sehingga tidak bisa difinalisasi," ungkapnya, pada Rabu (5/2/2025).

Pihak sekolah sudah berusaha mencari solusi dengan menghubungi panitia pusat. Namun, meskipun diberikan waktu tunggu dua hari, sistem tidak membuka kembali akses finalisasi.

Viral Para Siswa Demo ke Sekolah Gegara Tak Bisa Daftar SNBP untuk Masuk PTN

Photo :

  • Tangkapan Layar TikTok @acengg_cihuy

Kelalaian ini menyeret nama Febrini, Wakil Kepala SMAN 1 Mempawah, yang disebut sebagai sosok yang bertanggung jawab atas kegagalan ratusan siswa mengikuti SNBP.

Diketahui, Febrini lalai dalam mengirimkan Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), sehingga seluruh siswa yang berhak mendaftar kehilangan kesempatan.

Netizen pun menyoroti aktivitas Febrini di media sosial, khususnya di TikTok. Akun TikTok miliknya, @febrinihubiy3, kini telah hilang setelah dibanjiri hujatan dari warganet.

Namun, hal itu tidak menghentikan warganet. Mereka tetap meluapkan kritik dengan menyerbu akun TikTok lamanya, @febrinibhubiy, yang terakhir kali mengunggah konten pada tahun 2023.

Sementara itu, dalam video yang viral di media sosial yang dibagikan oleh siswa SMAN 1 Mempawah, Febrini tampak meminta maaf secara langsung kepada para siswa dan orang tua.

"Secara pribadi saya meminta maaf kepada para siswa, dan saya mengaku bersalah atas kelalaian saya," kata Febrini.

Lebih lanjut, Febrini menjelaskan bahwa sebagai bentuk pertanggungjawaban, pihak sekolah menawarkan dua solusi bagi siswa yang terdampak.

Pertama, sekolah akan membiayai program bimbingan belajar di Ganesha Operation (GO) selama tiga bulan untuk membantu siswa mempersiapkan diri menghadapi Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).

Kedua, pihak sekolah akan mengirim perwakilan ke Jakarta untuk bertemu langsung dengan admin pusat guna mencari solusi atas permasalahan ini.

Kasus ini menjadi viral setelah ratusan siswa menggelar demonstrasi akibat tidak mendapat kesempatan mendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Ketegangan semakin meningkat ketika seorang guru senior tiba-tiba melontarkan pertanyaan, "Siapa yang mendatangkan banjir? Siapa?" Pernyataan tersebut memicu emosi para siswa, yang kemudian berteriak lantang sebagai bentuk kekecewaan mereka.

Halaman Selanjutnya

Sementara itu, dalam video yang viral di media sosial yang dibagikan oleh siswa SMAN 1 Mempawah, Febrini tampak meminta maaf secara langsung kepada para siswa dan orang tua.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |