Minggu, 29 Desember 2024 - 22:01 WIB
Brebes, VIVA – Pendapat bahwa seorang artis yang terjun ke dunia politik hanya sebagai pelengkap tidak selamanya benar. Hal ini dibuktikan oleh Andiniya KP, anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Fraksi Golkar, yang sebelumnya berkarier di dunia musik.
Saat ini, Andiniya menunjukkan keseriusan dalam memperjuangkan aspirasi rakyat, terutama konstituennya. Scroll lebih lanjut ya.
Baru-baru ini, Andiniya meninjau langsung kerusakan Bendungan Desa Buaran di Kecamatan Jati Barang, Kabupaten Brebes, setelah menerima keluhan dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) se-Kecamatan Brebes. Para petani menyampaikan bahwa kerusakan bendungan tersebut telah berdampak serius pada irigasi, menyebabkan sekitar 2.500 hektar lahan pertanian kekeringan, terutama saat musim tanam.
Gapoktan sebelumnya telah mengusulkan perbaikan bendungan kepada Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana Semarang pada 18 Desember 2023. Namun, hingga saat ini, usulan tersebut belum mendapat respons konkret. Situasi ini mengancam keberlangsungan sektor pertanian di wilayah tersebut.
"Petani di Kabupaten Brebes ini merupakan tulang punggung perekonomian lokal. Namun, mereka menghadapi kesulitan serius karena tidak optimalnya sistem irigasi. Aspirasi dan usulan perbaikan bendungan sudah dilakukan sejak tahun lalu, tetapi tidak adanya respons hingga kini mencerminkan kurangnya perhatian terhadap kebutuhan mendasar petani kita," ujar Andiniya melalui keterangannya.
Sebagai solusi, Andiniya mengusulkan agar Dana Tidak Terduga dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Tengah dimanfaatkan untuk mengatasi krisis irigasi di Kabupaten Brebes. Ia menyoroti pentingnya langkah responsif dari pemerintah mengingat lambatnya penanganan masalah ini yang telah berlangsung lebih dari satu tahun.
"Kami memahami bahwa APBD Jawa Tengah telah dialokasikan untuk proyek strategis lainnya. Namun, melihat urgensi krisis irigasi yang berdampak langsung pada ribuan hektar lahan pertanian dan ribuan petani, saya mendorong pemerintah provinsi untuk segera mengalokasikan dana tak terduga dari APBD. Dana ini memang dirancang untuk kondisi darurat seperti kekeringan yang berdampak pada sektor pertanian dan perekonomian masyarakat," tuturnya.
Ilustrasi Petani. Sumber: unsplash.com
Andiniya juga menegaskan komitmennya untuk terus mengawal aspirasi para petani agar suara mereka didengar dan mendapat perhatian serius. Ia berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret, seperti optimalisasi sistem irigasi, penyediaan air bersih darurat, dan rehabilitasi infrastruktur pengairan.
"Situasi ini telah menimbulkan keresahan di kalangan petani. Kita tidak bisa membiarkan mereka terus menjadi korban lambannya birokrasi. Pemanfaatan Dana Tidak Terduga dapat menjadi solusi strategis untuk langkah konkret tanpa mengganggu proyek strategis lainnya. Saya berharap pemerintah segera responsif untuk menjamin keberlanjutan produksi pertanian di wilayah Brebes," tegas Andiniya.
"Saya akan memastikan usulan perbaikan ini menjadi perhatian serius semua pihak terkait, demi kesejahteraan petani dan keberlanjutan sektor pertanian di Kabupaten Brebes," tambahnya.
Halaman Selanjutnya
"Kami memahami bahwa APBD Jawa Tengah telah dialokasikan untuk proyek strategis lainnya. Namun, melihat urgensi krisis irigasi yang berdampak langsung pada ribuan hektar lahan pertanian dan ribuan petani, saya mendorong pemerintah provinsi untuk segera mengalokasikan dana tak terduga dari APBD. Dana ini memang dirancang untuk kondisi darurat seperti kekeringan yang berdampak pada sektor pertanian dan perekonomian masyarakat," tuturnya.