Atasi Kemacetan TB Simatupang dan Wilayah Lain di Jakarta, Kemenhub Ungkap Strateginya

2 hours ago 1

Senin, 15 September 2025 - 17:57 WIB

Jakarta, VIVA – Kementerian Perhubungan melalui Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Ahmad Yani mengatakan, pihaknya sudah memperkuat koordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta guna menerapkan manajemen rekayasa lalu lintas, untuk mengurangi kemacetan Jakarta seperti misalnya yang kerap terjadi di kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan.

Beberapa langkah yang menurutnya sudah dijalankan bersama Pemprov DKI antara lain yakni perbaikan sistem Area Traffic Control System (ATCS), sebagai salah satu elemen penting dalam mengendalikan arus kendaraan di jalanan utama.

"Jadi soal kemacetan di Simatupang dan wilayah lainnya di Jakarta, kemarin itu memang ada beberapa kondisi seperti hujan sangat lebat yang membuat macetnya minta ampun," kata Ahmad di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin, 15 September 2025.

Kendaraan bermotor terjebak kemacetan di Jalan KH. Abdullah Syafei, Jakarta

Photo :

  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

"Nah, saat ini beberapa kegiatan Pemda DKI khususnya yang terkait dengan perbaikan sistem layanan ATCS-nya, itu juga sebetulnya sudah berkoordinasi dengan kita," ujarnya.

Koordinasi Kemenhub dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta juga terus dilakukan, guna menyusun pola rekayasa lalu lintas yang lebih adaptif terhadap kondisi cuaca maupun volume kendaraan harian.

Selain rekayasa lalu lintas di dalam kota, Yani memastikan bahwa Kemenhub bersama Pemprov DKI juga telah membahas pedoman teknis untuk mengatur kendaraan yang masuk dari luar Jakarta, supaya tidak menambah beban kemacetan.

"Pemda DKI saat ini juga meminta kita untuk memberikan pedoman manajemen rekayasa, terutama yang terkait dengan bagaimana kendaraan yang akan masuk dari luar Jakarta ke Jakarta," ujar Ahmad.

Dia juga menegaskan pentingnya sinergi semacam ini. Hal itu mengingat program perluasan layanan transportasi umum seperti Transjakarta hingga wilayah penyangga, yang diharapkan mampu mengurangi jumlah kendaraan pribadi masuk Jakarta setiap hari.

Selain itu, simpul integrasi seperti Lebak Bulus dengan MRT dan Dukuh Atas dengan berbagai moda transportasi, nantinya juga akan diperkuat sebagai bagian dari strategi pengendalian lalu lintas.

"Dan itu semua nantinya akan dikembangkan lagi, sehingga tentunya ini akan didukung oleh teman-teman dari Direktorat Integrasi (Direktorat Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda Kementerian Perhubungan)," ujarnya.

Halaman Selanjutnya

"Pemda DKI saat ini juga meminta kita untuk memberikan pedoman manajemen rekayasa, terutama yang terkait dengan bagaimana kendaraan yang akan masuk dari luar Jakarta ke Jakarta," ujar Ahmad.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |