Bahas Konflik Iran-Israel, Menlu OKI Akan Segera Berkumpul di Turki

8 hours ago 3

Selasa, 17 Juni 2025 - 01:45 WIB

Singapura, VIVA – Menteri Luar Negeri (Menlu), Sugiono angkat bicara soal konflik yang terjadi antara Iran dan Israel. Pemerintah Indonesia, kata dia, berharap agar eskalasi konflik antara kedua negara tak berkepanjangan.

"Ada suatu eskalasi konflik yang meningkat antara Israel dan Iran. Saya berharap, ketegangan ini bisa segera selesai," kata Sugiono kepada wartawan di Singapura, Senin, 16 Juni 2025.

Menteri Luar Negeri (Menlu), Sugiono di Ankara, Turki (sumber foto: Chandra - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Photo :

  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Di sisi lain, dia pun berharap Iran dan Israel bisa lebih bijak dan menahan diri. Sebab, jika tidak, konflik tersebut akan memperburuk kondisi di kedua negara.

"Masing-masing pihak bisa menahan diri, karena ini justru akan memperburuk keadaan di wilayah tersebut," tutur dia.

Lebih lanjut, Sugiono menyebut para menteri luar negeri dari negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) akan berkumpul di Turki pada 21 Juni 2025 mendatang. Salah satunya untuk membahas konflik yang terjadi antara Iran dan Israel.

"Dan kalau saya tidak salah, tanggal 21 nanti menteri-menteri luar negeri OKI akan berkumpul di Istanbul, kemungkinan salah satu agenda membahas itu," pungkas Sugiono.

Sebelumnya diberitakan, ketegangan di Timur Tengah kian memanas. Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), pasukan elite militer Iran, dengan tegas menyatakan bahwa operasi mereka terhadap Israel akan terus digulirkan. Tak main-main, targetnya adalah kehancuran total rezim Zionis.

"Operasi True Promise III dan operasi-operasi selanjutnya akan lebih dahsyat, lebih parah, lebih tepat sasaran, dan lebih merusak daripada yang sebelumnya," kata IRGC dalam sebuah pernyataan.

"Mereka yang mendukung rezim kriminal ini harus tahu bahwa operasi yang efektif, terarah, dan menghancurkan terhadap target-target penting rezim ini akan terus berlanjut hingga kehancuran totalnya," tambahnya.

Pada malam 13 Juni, angkatan bersenjata Israel (IDF) meluncurkan operasi skala besar yang dijuluki Rising Lion, di mana Angkatan Udara Negeri Zionis itu menyerang sejumlah target dan fasilitas militer program nuklir yang dimiliki Iran.

Angkatan Udara Israel melakukan beberapa gelombang serangan di berbagai bagian Iran, termasuk Teheran, di mana beberapa pejabat militer senior Iran tewas, termasuk kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran dan komandan IRGC, serta beberapa ilmuwan nuklir.

Beberapa fasilitas nuklir, termasuk Natanz dan Fordow, dan posisi militer Iran di berbagai bagian negara itu juga terkena serangan.

VIVA Militer: Ayatollah Ali Khamenei

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dalam pidato kepada para warga negaranya, menyebut bahwa serangan terhadap Iran sebagai bentuk kejahatan, seraya mengatakan bahwa Israel akan menghadapi "nasib yang pahit dan mengerikan."

IRGC menyatakan Republik Islam Iran telah meluncurkan Operasi True Promise III terhadap target militer di Israel sebagai tanggapan atas serangan pasukan Zionis tersebut. 

Halaman Selanjutnya

Sebelumnya diberitakan, ketegangan di Timur Tengah kian memanas. Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), pasukan elite militer Iran, dengan tegas menyatakan bahwa operasi mereka terhadap Israel akan terus digulirkan. Tak main-main, targetnya adalah kehancuran total rezim Zionis.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |