Bahlil Lahadalia Sentil WNI yang Mau Pindah Kewarganegaraan: Saya Meragukan Nasionalisme Kalian

9 hours ago 2

Sabtu, 15 Februari 2025 - 13:56 WIB

Jakarta, VIVA – Sebuah video lawas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, Bahlil Lahadalia, yang menyentil warga negara Indonesia (WNI) yang ingin pindah kewarganegaraan kembali viral di media sosial.

Video yang diunggah pada tahun 2023 tersebut merupakan rekaman pernyataan Bahlil saat masih menjabat sebagai Menteri Investasi. Dalam video tersebut, Bahlil merespons pertanyaan wartawan mengenai fenomena meningkatnya WNI yang memilih berpindah kewarganegaraan.

Namun, belakangan video ini kembali menjadi sorotan seiring dengan viralnya tagar #KaburAjaDulu di platform media sosial X. Tagar tersebut berisi berbagai keluhan masyarakat terkait kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan, serta ajakan untuk meninggalkan Indonesia demi kehidupan yang lebih baik di luar negeri.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia

Dalam pernyataannya, Bahlil menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki potensi besar dan seharusnya masyarakat berperan dalam memperbaikinya, bukan justru memilih untuk pergi.

“Kita ini harus punya rasa nasionalisme, negara yang paling mantap sebenarnya Indonesia, kita punya semua. Kita memang belum melakukan secara maksimal, tugas kita adalah bagaimana memperbaiki negara ini,” ujar Bahlil dalam video yang diunggah akun TikTok @melangkah.daritimur.

Bahlil juga mempertanyakan rasa nasionalisme para WNI yang berniat pindah ke luar negeri.

“Kalau teman-teman berpikir untuk pindah ke luar negeri, saya malah meragukan nasionalisme kalian. Kita merebut kemerdekaan ini lewat perjuangan. Orang tua kita dalam merebut kemerdekaan ini banyak yang diperkosa, banyak yang dibunuh, banyak yang disuruh kerja rodi. Tujuannya adalah kelak anak cucunya bisa membawa negara dengan baik,” tambahnya.

Lebih lanjut, Bahlil menegaskan bahwa meskipun ada WNI yang memilih untuk meninggalkan Indonesia, jumlah penduduk negara ini tetap besar sehingga keberangkatan beberapa orang tidak akan berdampak signifikan.

“Kalau teman-teman muda baru merasa aman di negara orang kemudian pindah, saya mempertanyakan rasa kebangsaan dan nasionalisme dalam memiliki bangsa ini. Kalau satu yang pergi, yang datang 1.000, masih banyak. Kita ini kan 280 juta jiwa,” tegasnya.

Pernyataan Bahlil tersebut kini kembali menuai perbincangan di tengah meningkatnya diskusi publik mengenai prospek yang lebih menguntungkan apabila tinggal di negara lain.

Halaman Selanjutnya

“Kalau teman-teman berpikir untuk pindah ke luar negeri, saya malah meragukan nasionalisme kalian. Kita merebut kemerdekaan ini lewat perjuangan. Orang tua kita dalam merebut kemerdekaan ini banyak yang diperkosa, banyak yang dibunuh, banyak yang disuruh kerja rodi. Tujuannya adalah kelak anak cucunya bisa membawa negara dengan baik,” tambahnya.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |