Bank Indonesia Catat Transaksi BI-FAST Capai Rp 3,02 Kuadriliun hingga Kuartal III-2025

2 hours ago 2

Rabu, 22 Oktober 2025 - 21:29 WIB

Jakarta, VIVA – Bank Indonesia mencatat bahwa volume transaksi ritel yang difasilitasi Bank Indonesia Fast Payment (BI-FAST) tumbuh 32,34 persen year-on-year (yoy) pada triwulan atau kuartal III-2025. Jumlahnya menjadi 1,22 miliar transaksi dengan nilai mencapai Rp 3,02 kuadriliun.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjabarkan, volume transaksi nilai besar yang diproses melalui Sistem Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) mencapai 2,76 juta transaksi, dengan total nilai mencapai Rp56,42 kuadriliun pada triwulan III-2025 (1 kuadriliun = 1.000 triliun).

“Volume transaksi retail yang diproses melalui BI-FAST mencapai 1.223,8 juta atau tumbuh 32,34 persen year-on-year dengan nilai transaksi menyentuh Rp3.024,1 triliun pada triwulan III 2025,” ucapnya dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Oktober 2025 yang digelar secara daring di Jakarta, Rabu, 22 Oktober 2025.

Secara keseluruhan, Perry mengatakan volume transaksi pembayaran digital mencapai 12,99 miliar transaksi, atau tumbuh 38,08 persen yoy, seiring dengan perluasan kanal dan penerimaan pembayaran digital di masyarakat. Kemudian, volume transaksi melalui aplikasi mobile banking dan internet banking masing-masing tumbuh sebesar 13,11 persen dan 17,80 persen yoy.

Transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) melonjak signifikan hingga 147,65 persen yoy, didukung oleh peningkatan jumlah pengguna serta perluasan jaringan merchant di berbagai sektor ekonomi. Sementara itu, jumlah Uang Kartal yang Diedarkan (UYD) juga mengalami kenaikan 13,49 persen yoy, mencapai Rp1,2 kuadriliun.

Perry menilai data tersebut mencerminkan kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital pada triwulan III 2025 terus tumbuh menguat, aman, efisien, dan andal, ditopang oleh infrastruktur yang stabil dan struktur industri yang sehat.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo

Ia menyatakan infrastruktur yang stabil tercermin pada penyelenggaraan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (SPBI) dan sistem pembayaran industri yang lancar dan andal serta kecukupan pasokan uang dalam jumlah dan kualitas yang memadai pada triwulan III 2025.

Pihaknya pun berkomitmen untuk menjaga ketersediaan uang layak edar hingga ke pelosok Tanah Air untuk mendukung aktivitas ekonomi masyarakat.

“Bank Indonesia berkomitmen terus menjaga ketersediaan uang rupiah dalam jumlah yang cukup dengan kualitas layak edar di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI termasuk daerah terdepan, terluar, dan terpencil,” kata Perry. (Ant)

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |