Renovasi Pesantren Pakai APBN, Istana: Lihat Kemampuan Keuangan Negara

3 hours ago 2

Rabu, 22 Oktober 2025 - 21:04 WIB

Jakarta, VIVA – Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan pemerintah masih mengkaji kemungkinan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk mendukung renovasi bangunan pondok pesantren (ponpes), dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan negara.

"Tentu kita melihat kemampuan dari keuangan negara ya, dalam hal ini APBN, manakala yang berkenaan dengan proses-proses pembangunan itu akan dibebankan kepada APBN," kata Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.

Prasetyo mengatakan pemerintah akan terlebih dahulu menghitung dan menginventarisasi bersama untuk menentukan pondok pesantren yang berpotensi menerima dukungan anggaran.

Menurut dia, penghitungan tersebut akan dilakukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren di bawah Kementerian Agama yang pembentukannya telah disetujui Presiden Prabowo Subianto.

"Nanti dengan dibentuknya Ditjen Pondok Pesantren nanti akan coba kita hitung bersama-sama dan kita inventarisasi bersama-sama mana yang secara status itu memungkinkan," kata dia.

Terkait apakah nantinya renovasi tersebut dilakukan kepada seluruh pesantren atau hanya pesantren-pesantren tertentu saja, Prasetyo mengatakan hal tersebut masih dalam proses penghitungan.

"Justru itu yang sedang nanti kita identifikasi, kita verifikasi, kita lihat datanya," ujarnya.

Mobil Mewah Mercy yang Remuk Tertimpa Reruntuhan Ponpes Al khoziny

Photo :

  • Tangkapan Layar YouTube Pemkab Sidoarjo

Dalam kesempatan itu, Prasetyo juga menyampaikan bahwa Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum mulai melaksanakan program pelatihan bagi para santri di berbagai pondok pesantren agar memiliki pengetahuan dasar di bidang bangunan, konstruksi, dan teknik sipil.

Pelatihan itu bertujuan agar para santri dapat berperan aktif dalam pembangunan maupun renovasi fasilitas di lingkungan pesantren masing-masing.

Pemerintah berharap ke depan akan ada lebih banyak santri yang memiliki keterampilan teknis dalam mendirikan bangunan sesuai standar keamanan.

"Harapannya ketika ada proses-proses pembangunan di setiap pondok pesantren masing-masing, ada beberapa santri yang memiliki keilmuan dalam hal pendirian bangunan-bangunan," kata Mensesneg.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyatakan pemerintah perlu membantu pembangunan ulang Ponpes Al Khoziny yang ambruk dengan menggunakan APBN.

Menurutnya, penggunaan anggaran negara dalam hal ini dilakukan dalam upaya menciptakan rasa aman dan nyaman dalam proses belajar mengajar. (Ant)

Peserta BPJS Kesehatan tunjukkan kartu KIS

Purbaya Anggarkan Rp 20 Triliun Buat Hapus Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Ada Tapinya

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan telah menyiapkan anggaran senilai Rp 20 triliun untuk menghapus tunggakan iuran BPJS Kesehatan.

img_title

VIVA.co.id

22 Oktober 2025

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |