Beberkan Keuntungan RI dari Memanasnya Perang Dagang AS-China, Purbaya: Biar Saja Mereka Berantem

3 hours ago 1

Selasa, 14 Oktober 2025 - 09:58 WIB

Jakarta, VIVA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana untuk mengenakan tarif 100 persen terhadap barang-barang asal China. Hal tersebut ditegaskan berpotensi menguntungkan Indonesia.

Menteri Keuangan RI Purbaya Yudhi Sadewa menilai, keuntungan ini bisa didapat melalui perluasan akses ekspor barang Indonesia ke pasar AS.

"Kalau kita lihat kan, kalau China dikenakan tarif 100 persen kan barang kita jadi lebih bersaing di Amerika, untuk itu kita untung. Biar saja mereka berantem, kita untung," kata Purbaya di Jakarta, dikutip Selasa, 14 Oktober 2025.

Dia mengatakan, pasar keuangan juga bisa terdampak  ketegangan perdagangan antara AS dan China. Meski demikian, dampak jangka panjangnya diperkirakan positif terhadap kinerja ekspor nasional.

Presiden AS Donald Trump berpidato di Sidang Umum PBB ke-80.

"Ke IHSG harusnya positif. Kenapa? Mungkin ada sentimen negatif di pasar ya, gara-gara pasar sana jatuh," ujarnya.

Dengan adanya tarif tinggi bagi produk China, barang-barang ekspor dari Indonesia diperkirakan dapat bersaing lebih kuat di pasar AS. Komoditas seperti tekstil, alas kaki, hingga produk elektronik berpotensi mendapat celah pasar yang lebih besar.

Seperti diketahui, Trump mengungkapkan rencananya bakal mengenakan tarif baru sebesar 100 persen terhadap barang-barang dari China. Dia pun akan membatasi ekspor ‘perangkat lunak penting’ sebagai respons atas kebijakan pembatasan ekspor mineral tanah jarang (rare earth) oleh Beijing.

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa.

Tarif tersebut ditargetkan mulai berlaku pada 1 November 2025 atau lebih cepat, tergantung langkah lanjutan dari pihak China. Sementara itu, Beijing pada Kamis (9/10) mengumumkan pembatasan ekspor unsur tanah jarang yang memperluas kontrol atas teknologi pemrosesan dan manufaktur. Kebijakan tersebut juga melarang kerja sama dengan perusahaan asing tanpa izin pemerintah terlebih dulu.

Dijelaskan bahwa Kementerian Perdagangan China menyatakan langkah itu dilakukan untuk menjaga keamanan dan kepentingan nasional, termasuk kontrol ekspor pada teknologi penambangan, peleburan, pemisahan, produksi material magnetik, serta daur ulang sumber daya sekunder. (Ant)

Karyawan mengamati layar yang menampilkan informasi pergerakan IHSG di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (26/6/2020). (Foto ilustrasi)

IHSG Dibuka Menguat saat Bursa Asia Lesu Imbas Perang Dagang AS-China

IHSG dibuka menguat 14 poin atau 0,17 persen di level 8.241 pada pembukaan perdagangan Selasa, 14 Oktober 2025.

img_title

VIVA.co.id

14 Oktober 2025

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |