Begini Hasilnya kalau 10 Tahun cuma Kumpulkan Sampah

3 weeks ago 11

Senin, 29 September 2025 - 12:09 WIB

Jakarta, VIVAWaste4Change, perusahaan pengelolaan sampah di Indonesia, merilis Laporan Dampak (Impact Report) 2024 yang mencatat pertumbuhan rata-rata tahunan sebesar 88,39 persen dalam volume pengumpulan sampah selama 10 tahun terakhir.

Sejak berdiri pada 2014, Waste4Change berkembang dari usaha sosial kecil menjadi salah satu pemain utama ekonomi sirkular di Indonesia.

Dalam kurun waktu tersebut, mereka telah mengumpulkan 64,9 juta kilogram sampah, yang berasal dari rumah tangga (32,5 juta kg), area komersial (17,6 juta kg), serta kemitraan dengan Bank Sampah, TPS 3R, dan sektor informal (14,7 juta kg).

Saat ini, telah beroperasi di 19 lokasi di seluruh Indonesia. Lebih dari sekadar mengumpulkan sampah, Waste4Change mencatat capaian penting sepanjang 2014–2024.

Mereka mendaur ulang 14,2 juta kg material, mengolah 499 ribu kg sampah organik menjadi biomassa, dan menghasilkan 2 juta kg bahan bakar turunan sampah (RDF).

Di 2024 saja, tercatat 8,1 juta kg material didaur ulang dan hampir 700 ribu kilogram RDF diproduksi.

Selain itu, Waste4Change membuka ratusan lapangan kerja dan memberikan edukasi pengelolaan sampah kepada lebih dari 550 ribu orang.

Dengan mencegah sampah berakhir di TPA, Waste4Change berhasil mengurangi emisi setara 28,8 juta kilogram CO₂ dalam satu dekade, sekaligus mencapai emisi bersih nol dari operasionalnya.

Pendiri dan Kepala Eksekutif Waste4Change, Mohamad Bijaksana Junerosano, mengaku jika solusi sirkular dapat memberikan dampak terukur dalam skala besar.

Menurutnya, Waste4Change tidak hanya mengurangi sampah tempat pembuangan akhir (TPA), tapi mampu mengubah sampah menjadi sumber daya, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong perubahan sistemik untuk ekonomi berkelanjutan dan rendah karbon.

Dari perspektif kebijakan, Staf Ahli Kementerian Lingkungan Hidup, Noer Adi Wardojo, menyoroti pentingnya pemilahan sampah, kapasitas pengolahan yang lebih kuat, dan penguatan kebijakan Tanggung Jawab Produsen (Extended Producer Responsibility/EPR) untuk memajukan tujuan ekonomi sirkular Indonesia.

Mewakili investor, Kepala ESG di ACV Capital, Adiandri Adyafitri, menekankan pentingnya keseimbangan antara dampak sosial dan profitabilitas.

"Investor memiliki peran strategis dalam memperbesar skala pengelolaan sampah yang bertanggung jawab serta mendorong perubahan sistemik," jelasnya.

Halaman Selanjutnya

Dengan mencegah sampah berakhir di TPA, Waste4Change berhasil mengurangi emisi setara 28,8 juta kilogram CO₂ dalam satu dekade, sekaligus mencapai emisi bersih nol dari operasionalnya.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |