Bupati Temanggung Tegaskan Batalnya Penyeragaman Bungkus Rokok Langkah yang Tepat, Ini Penjelasannya

1 day ago 11

Selasa, 3 Juni 2025 - 22:12 WIB

Jakarta, VIVA – Wakil Menteri Perindustrian Faisol Reza tegas menyatakan bahwa wacana penyeragaman bungkus rokok tidak jadi diterapkan. Langkah tersebut diapresiasi berbagai pihak, salah satunya Bupati Temanggung Agus Setyawan.

Dia menyatakan rencana penyeragaman bungkus rokok yang sempat diajukan, namun akhirnya dibatalkan, merupakan langkah yang tepat.

“Regulasi dari luar negeri tidak bisa langsung diterapkan di Indonesia. Kita memiliki kondisi sosial dan
ekonomi yang berbeda,” ungkap Agus di Jakarta, dikutip dari keterangannya, Selasa 3 Juni 2025.

Agus menyoroti sejumlah regulasi pemerintah pusat yang menekan industri hasil tembakau dan berdampak langsung pada kesejahteraan petani serta buruh di daerah penghasil tembakau, khususnya Temanggung.

Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Reza Bersama Pengusaha Industri Dalam Negeri

Kebijakan yang terlalu ketat justru berisiko mengganggu keberlangsungan ekonomi masyarakat di daerah penghasil tembakau, khususnya Temanggung yang merupakan salah satu kabupaten penghasil tembakau terbesar di Indonesia.

Ada pula menurutnya, kenaikan tarif cukai secara berturut-turut, kata Agus, telah terbukti menurunkan penjualan rokok legal, terutama pada pabrikan golongan satu dan dua. Padahal, kelompok pabrikan inilah yang selama ini menyerap sebagian besar tembakau rakyat.

Ilustrasi panen tembakau petani Indonesia

Photo :

  • ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

“Kami sepakat bahwa kesehatan penting, tapi kebijakan harus adil. Jika terlalu menekan, maka petani
dan buruh yang paling terdampak,” tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa kebijakan ini telah menyebabkan menurunnya perputaran ekonomi di
Temanggung dan wilayah sekitarnya secara drastis dalam tiga tahun terakhir, terutama sejak masa
pandemi. Penurunan daya beli pabrikan membuat hasil panen petani tak terserap maksimal. Di musim panen tembakau, biasanya uang beredar di masyarakat bisa mencapai hingga Rp1,8 triliun.

Sebagai bentuk dukungan terhadap petani, Pemerintah Kabupaten Temanggung telah menyalurkan
Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) untuk peningkatan kualitas tembakau. Namun, Agus
menilai hal ini belum cukup.

Ia mendesak pemerintah pusat agar mempertimbangkan subsidi terhadap tanaman unggulan daerah seperti tembakau, kopi, dan cabai. Agus menyebut road map industri hasil tembakau agar juga memperhatikan industri rokok.

“Kami berharap ada keseimbangan antara kepentingan kesehatan dan ekonomi. Indonesia bukan Singapura
atau Australia. Industri rokok kita melibatkan banyak pihak, dari hulu ke hilir,” tegasnya.

Halaman Selanjutnya

Source : ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |