Jakarta, VIVA - Bursa Asia-Pasifik merosot tajam saat pembukaan pasar pada Kamis, 23 Oktober 2025. Koreksi menyusul penurunan Wall Street akibat kekhawatiran tentang hubungan dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok yang kembali memanas.
Pada Rabu, 22 Oktober 2025, media asal Inggris melaporkan pemerintahan Donald Trump sedang mempertimbangkan pembatasan ekspor ke Tiongkok. Informasi disampaikan oleh seorang pejabat AS dan tiga orang yang diberi pengarahan oleh otoritas AS.
Sumber tersebut mengatakan, rencana pembatasan ekspor mencakup berbagai macam barang, mulai dari laptop hingga mesin jet. Wacana pembatasan kemungkinan tidak akan dilanjutkan, namun masih ada pilihan lain yang sedang dipertimbangkan.
Di kawasan regional, investor akan mencermati keputusan suku bunga acuan oleh Bank Korea. Bank sentral negara itu diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya di level 2,5 persen karena fokus membenahi utang rumah tangga sebagai risiko utama.
VIVA Militer: Ilustrasi ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China
Saham SoftBank anjlok lebih dari 6 persen di awal sesi perdagangan setelah mengumumkan rencana untuk menerbitkan obligasi berdenominasi dolar AS dan euro, menurut pengajuan di bursa saham Tokyo. Aksi korporasi dilakukan saat perusahaan meningkatkan investasi kecerdasan buatannya.
Perusahaan juga akan menerbitkan obligasi berdenominasi dolar AS senilai sekitar US$2 miliar dalam dua tahap dan obligasi hibrida senilai sekitar 750 juta euro atau senilai US$870 juta. Obligasi ini akan memiliki suku bunga antara 6,5 persen dan 8,25 persen.
Dikutip dari CNBC Internasional, indeks acuan Jepang, Nikkei 225, melemah 1,52 persen pada awal perdagangan. Indeks Topix tergerus 0,71 persen.
Di Korea Selatan, indeks Kospi amblas 1,5 persen. Indeks Kosdaq yang terdiri dari saham-saham berkapitalisasi kecil tergerus 1 persen.
Indeks acuan Australia, ASX/S&P 200, melemah 0,33 persen. Kontrak Berjangka Indeks Hang Seng Hong Kong bergerak lebih rendah ke 25.647 dari sebelumnya di posisi 25.781,77.
Wall Street juga mencatatkan penurunan signifikan tertekan laporan laba perusahaan yang mengecewakan, seperti Texas Instruments dan Netflix. Nasdaq Composite menyusut 0,93 persen dan ditutup pada level 22.740,40.
Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 334,33 poin atau 0,71 persen menjadi 46.590,41. Indeks S&P 500 terkoreksi 0,53 persen ke level 6.699,40.
Prabowo Usul Bentuk CEPA buat Perkuat Sektor Perdagangan dengan Afrika Selatan
Prabowo menegaskan komitmen Indonesia, untuk memperkuat hubungan strategis dengan Afrika Selatan, sebagai bagian dari upaya memperluas jejaring ekonomi di negara selatan.
VIVA.co.id
22 Oktober 2025

4 hours ago
2









