Jakarta, VIVA – Platform milik Mark Zuckerberg Meta memangkas atau melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) 600 karyawan dari unit kecerdasan buatan (AI) miliknya, Superintelligence Labs, karena ingin bergerak lebih cepat dalam persaingan AI yang kompetitif.
Ratusan karyawan yang terkena dampak PHK sudah diberitahu pada 22 Oktober 2025, menurut memo internal yang dikutip dari Bloomberg News, Kamis, 23 Oktober 2025.
Kelompok Lab TBD yang baru dibentuk Meta, yang mencakup banyak karyawan baru yang direkrut dengan gaji tinggi, tidak terpengaruh sama sekali.
Pemutusan hubungan kerja tersebut akan mempengaruhi unit Penelitian Kecerdasan Buatan Facebook (Fair), serta tim yang berfokus pada AI terkait produk dan infrastruktur AI.
"Dengan mengurangi ukuran (jumlah) tim kami maka lebih sedikit percakapan yang diperlukan untuk membuat keputusan, dan setiap orang akan lebih mampu memikul beban serta memiliki cakupan dan dampak yang lebih besar," klaim Alexandr Wang, kepala AI Meta.
PHK tersebut merupakan upaya Meta untuk terus memangkas departemen dan semakin memperkuat perannya dalam mengarahkan strategi AI perusahaan.
Di Meta, unit AI dianggap terlalu besar, dengan tim-tim yang sering bersaing memperebutkan sumber daya komputasi, ungkap sumber kepada CNBC.
Ketika para karyawan baru bergabung untuk membentuk Superintelligence Labs, mereka mewarisi unit AI yang terlalu besar.
Meta juga mengimbau karyawan yang terdampak untuk melamar pekerjaan di tempat lain dalam perusahaan, dan akan terus merekrut anggota tim AI ke depannya.
Perampingan ini merupakan langkah terkini dalam persaingan AI yang sengit oleh Meta serta pendiri dan kepala eksekutif Mark Zuckerberg, yang mengeluarkan banyak uang untuk mengimbangi para pesaingnya seperti OpenAI dan Google milik Alphabet.
Meta telah menghabiskan miliaran dolar AS untuk merekrut talenta-talenta terbaik dari seluruh industri, termasuk investasi sebesar US$14,3 miliar (Rp238 triliun) di perusahaan rintisan atau startup pelabelan data, Scale AI, yang mendorong Alexandr Wang bergabung dengan Meta dan memimpin 'kerajaan AI'.
Pengawasan Bea Cukai Belum Canggih, Purbaya Bakal Gunakan AI dalam 3 Bulan ke Depan
Purbaya bakal menyiapkan sistem berbasis artificial intellegence alias AI dalam waktu tiga bulan ke depan, guna mengawasi secara ketat jalur kepabeanan dan cukai tersebut
VIVA.co.id
22 Oktober 2025