Jakarta, VIVA - Bursa Asia-Pasifik bergejolak pada pembukaan perdagangan Rabu, 22 Oktober 2025. Fluktuasi menyusul terpilihnya Sanae Takaichi sebagai perdana menteri Jepang yang baru serta investor menunggu sejumlah data ekonomi dari pemerintah Tokyo.
Perdana Menteri Sanae Takaichi dan kabinet barunya dilantik pada Selasa, 21 Oktober 2025. Sementara dua pesaingnya dalam perebutan kepemimpinan, Shinjiro Koizumi, diangkat menjadi Menteri Pertahanan sedangkan Satsuki Katayama ditunjuk sebagai Menteri Keuangan.
Pemerintah negeri Matahari Terbit itu juga melaporkan ekspor pada bulan September 2025 berhasil tumbuh sebesar 4,2 perseb secara tahunan. Kenaikan seiring dengan pertumbuhan pengiriman ke Asia yang kuat sehingga mengimbangi penurunan ekspor ke Amerika Serikat (AS).
Pada sesi perdagangan Selasa, 21 Oktober 2025, indeks acuan Jepang, Nikkei 225, sempat mencetak rekor intraday baru di level 49.945,95. Namum, terkoreksi setelah Takaichi memenangkan suara di parlemen untuk menjadi Perdana Menteri.
Ilustrasi saham Asia merosot.
Photo :
- VIVA/Muhamad Solihin
Dikuti dari CNBC Internasional, Nikkei 225 dibuka datar. Sementara itu, indeks Topix menguat 0,3 persen.
Indeks Kospi di Korea Selatan juga flat. Indeks Kosdaq yang terdiri dari saham-saham berkapitalisasi kecil tergerus 0,37 persen.
Di Australia, indeks S&P/ASX 200, merosot 0,65 persen. Padahal, sesi sebelumnya mencatat keuntungan setelah saham tanah jarang sempat menguat karena kabar perjanjian mineral penting antara AS dan Australia.
Indeks berjangka Hang Seng Hong Kong melemah dari 26.027,55 menjadi pada level 25.919. Bursa India tutup karena hari libur.
Semalam di Wall Street, indeks Dow Jones Industrial Average mencetak rekor penutupan baru didorong solidnya laporan pendapatan dari perusahaan-perusahaan konsumer, seperti Coca-Cola dan 3M Co.
Indeks 30 saham terbaik itu melesat 0,47 persen hingga ditutup pada 46.924,74 dan sempat mencapai angka 47.000 selama sesi tersebut.
Indeks S&P 500 ditutup tepat di atas garis datar pada level 6.735,35. Sedangkan indeks Nasdaq Composite yang sarat saham teknologi turun tipis 0,16 persen menjadi 22.953,67.
PM Baru Jepang Sanae Takaichi Janjikan Stimulus Ekonomi Tekan Inflasi
Perdana Menteri Jepang yang baru Sanae Takaichi menyatakan bahwa pemerintah minoritas yang dipimpinnya akan memprioritaskan kebijakan ekonomi dan menyusun paket stimulus.
VIVA.co.id
21 Oktober 2025

2 days ago
6









