Rabu, 12 Februari 2025 - 23:23 WIB
Jakarta, VIVA – Dalam dunia bisnis yang penuh tantangan, akses terhadap modal sering kali menjadi hambatan utama bagi para pengusaha, terutama bagi mereka yang masih merintis usaha. Namun, Qverse hadir sebagai solusi inovatif dengan menyediakan skema penyertaan modal berbentuk pinjaman (venture debt), memungkinkan para pelaku usaha mendapatkan dana tanpa perlu memberikan jaminan tradisional (traditional collateral).
Melalui pendekatan fair funding dan risk sharing yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing bisnis, Qverse membuktikan komitmennya untuk membantu para pengusaha membangun dan mengembangkan bisnis mereka dengan lebih fleksibel dan berkelanjutan. CEO Qverse, Gena Bijaksana, menegaskan bahwa dukungan ini diberikan secara bertanggung jawab demi memastikan pertumbuhan bisnis yang sehat dan stabil. Scroll lebih lanjut.
"Dihitung dari 2022 sampai 2023, rata-rata kita setahun memberikan Rp200 miliar-Rp300 miliar untuk bisa support teman-teman di lintas industri," ujar Gena dalam sebuah acara di Jakarta pada Rabu, 12 Februari 2025.
Angka tersebut mungkin masih terbilang kecil jika dibandingkan dengan skala industri pembiayaan lainnya, tetapi ini merupakan langkah nyata Qverse dalam menciptakan dampak positif bagi para pelaku usaha.
"Kita support bisnis dengan lebih bijaksana, lebih bertanggung jawab, dan lebih berkelanjutan," ucapnya.
Salah satu bukti dari manfaat pembiayaan ini datang dari CEO Endorphins, Leonard Utomo. Ia mengungkapkan bahwa bantuan modal dari Qverse memungkinkan perusahaannya tetap mempertahankan kepemilikan bisnis sepenuhnya tanpa perlu berbagi ekuitas dengan investor lain.
"Dengan debt financing ini, kita bisa keep 100% bisnis kita. Menurut saya, dalam jangka panjang itu lebih profitable," kata Leonard yang akrab disapa Leo.
Ilustrasi perusahaan rintisan atau startup.
Bagi banyak pengusaha, kehilangan sebagian kepemilikan bisnis karena harus mencari investor merupakan hal yang mengkhawatirkan. Namun, melalui skema pembiayaan seperti yang ditawarkan oleh Qverse, UMKM dapat tetap berkembang tanpa harus mengorbankan kepemilikan mereka.
CEO Brodo, Yukka Harlanda, juga merasakan manfaat besar dari pembiayaan ini, terutama saat menghadapi kebutuhan modal produksi dalam waktu yang singkat, seperti menjelang Ramadan dan Lebaran.
"Kita perlu big cash, very fast, with a very good terms juga, at a very limited amount of time. Jadi kalau ke investor, panjang diligence-nya. Kalau ke bank, tanya aset, kita enggak punya. Jadi buat kita, Qverse ini solusi yang tepat," jelas Yukka.
Pengalaman serupa juga dirasakan oleh CEO MB Truss Co, Gion Darwis, yang menyebutkan bahwa skema pembiayaan dari Qverse sangat membantunya dalam menjaga arus kas bisnisnya, terutama di saat harga besi mengalami fluktuasi.
Keberhasilan para pengusaha ini menunjukkan bahwa inovasi dalam pembiayaan bisnis dapat menjadi kunci bagi pertumbuhan yang lebih cepat dan berkelanjutan. Dengan pendekatan yang fleksibel dan inklusif, Qverse tidak hanya membantu pelaku usaha mendapatkan modal, tetapi juga memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan bisnisnya tanpa harus kehilangan kendali.
Halaman Selanjutnya
"Dengan debt financing ini, kita bisa keep 100% bisnis kita. Menurut saya, dalam jangka panjang itu lebih profitable," kata Leonard yang akrab disapa Leo.