Diancam Trump, Israel Batalkan RUU Pencaplokan Tepi Barat

2 hours ago 6

Jumat, 24 Oktober 2025 - 16:30 WIB

Tel Aviv, VIVA –  Israel telah membatalkan rancangan undang-undang (RUU) tentang rencana menganeksasi wilayah pendudukan Tepi Barat yang lolos dalam pemungutan suara awal di Knesset, parlemen Israel.

Ketua koalisi pemerintah Israel, Ofir Katz, dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa RUU untuk aneksasi penuh Tepi Barat dan aneksasi permukiman skala besar Maale Adumim di dekat Yerusalem tidak akan dilanjutkan sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.

Sebelumnya, Parlemen Israel pada Rabu, 22 Oktober 2025, memberikan suara mendukung dua RUU tersebut untuk menerapkan hukum dan administrasi Israel di seluruh permukiman yang berada di Maale Adumim dan Tepi Barat.

Voting tersebut dilakukan saat Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) JD Vance berkunjung ke Israel.

Berbicara kepada awak media di Bandar Udara Internasional Ben Gurion di luar Tel Aviv sebelum keberangkatannya pada Kamis, Vance menyebut voting itu sebagai "aksi politik" yang tidak memiliki makna praktis.

"Jika itu memang aksi politik, maka itu adalah aksi politik yang sangat bodoh, dan secara pribadi saya merasa tersinggung karenanya," ujar Vance.

Kantor pemimpin Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa voting parlemen terkait aneksasi "merupakan provokasi politik yang disengaja oleh oposisi untuk menimbulkan perselisihan selama kunjungan Wakil Presiden AS JD Vance ke Israel."

Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa Partai Likud, yang dipimpin oleh Netanyahu, "tidak memberikan suara untuk dua RUU ini ... Tanpa dukungan Likud, RUU ini kemungkinan besar tidak akan berlaku."

Ancaman Trump ke Israel

Presiden AS Donald Trump mengecam keputusan Parlemen Israel yang memutuskan dukungan menganeksasi Tepi Barat. Trump pada Kamis, 23 Oktober 2025, menegaskan bahwa Israel akan kehilangan seluruh dukungan Amerika Serikat jika mencaplok wilayah Tepi Barat, Palestina.

Dia mengatakan, pencaplokan itu tidak akan terjadi karena ia sudah berjanji kepada negara-negara Arab dan AS telah memperoleh dukungan besar dari mereka.

"Israel akan kehilangan seluruh dukungannya dari Amerika Serikat jika itu terjadi," katanya kepada harian Time ketika ditanya apa konsekuensinya jika Israel menganeksasi Tepi Barat.

Trump juga mengatakan bahwa di bawah kepemimpinannya, situasi di Timur Tengah akan membaik. Namun, jika ia digantikan oleh seorang presiden yang gagal mendapatkan rasa hormat, semuanya bisa berakhir dengan mudah.

Halaman Selanjutnya

"Jika presiden yang buruk datang, itu bisa berakhir dengan sangat mudah... Jika mereka menghormati presiden, itu akan menjadi perdamaian jangka panjang yang indah," katanya.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |