Jakarta, VIVA – Dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan hidup, umat Islam sering kali melafalkan kalimat “Hasbunallah wa ni’mal wakil” sebagai bentuk penguatan diri dan keimanan kepada Allah. Kalimat ini bukan sekadar ucapan penghibur, tetapi memiliki makna yang sangat dalam dan sejarah yang kuat dalam ajaran Islam.
Arti Kalimat “Hasbunallah Wa Ni’mal Wakil”
Secara bahasa, kalimat ini berarti:
“Cukuplah Allah menjadi penolong kami, dan Dia sebaik-baik pelindung.”
Ucapan ini mengandung pesan tentang ketawakkalan, yaitu sikap menyerahkan segala urusan kepada Allah setelah seseorang berusaha sebaik mungkin. Kalimat ini menjadi bentuk keyakinan bahwa hanya Allah yang mampu memberikan pertolongan terbaik ketika manusia sudah tidak lagi berdaya menghadapi ujian hidup.
Asal-Usul dan Sejarah Kalimat Ini
Kalimat “Hasbunallah wa ni’mal wakil” pertama kali diucapkan oleh Nabi Ibrahim AS ketika dilempar ke dalam api oleh Raja Namrud. Dalam kondisi yang sangat berbahaya, Nabi Ibrahim tetap tenang dan menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada Allah.
Selain itu, kalimat ini juga disebut dalam Al-Qur’an surah Ali Imran ayat 173, ketika kaum Muslimin menghadapi ancaman dari musuh usai Perang Uhud:
“(Yaitu) orang-orang yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: ‘Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka.’ Maka perkataan itu menambah keimanan mereka, dan mereka menjawab: ‘Hasbunallah wa ni’mal wakil.’”
(QS. Ali Imran: 173)
Ayat ini menegaskan bahwa kalimat tersebut merupakan simbol keteguhan iman dan keberanian dalam menghadapi ancaman, bukan sekadar ungkapan pasrah tanpa usaha.
Kalimat “Hasbunallah wa ni’mal wakil” sering diucapkan oleh umat Islam ketika menghadapi masalah berat: kehilangan pekerjaan, sakit, dikhianati, atau kegagalan dalam ujian hidup.
Ucapan ini menjadi pengingat bahwa segala sesuatu berada dalam kendali Allah, dan manusia hanya perlu berusaha sebaik mungkin lalu menyerahkan hasilnya kepada-Nya.
Dalam konteks modern, kalimat ini juga relevan untuk menenangkan hati dan menjaga mental di tengah tekanan hidup. Psikolog Muslim menyebut, dzikir seperti ini dapat membantu menurunkan stres dan menguatkan rasa percaya diri, karena seseorang merasa tidak sendirian dalam menghadapi masalah.
Halaman Selanjutnya
Kapan Sebaiknya Dibaca?

3 hours ago
3









