Drama Timnas dan Hoaks AFC, PSSI Hadapi Krisis Kepercayaan Sepakbola Internasional

12 hours ago 5

Jumat, 24 Oktober 2025 - 20:49 WIB

VIVA – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan pihaknya tak ingin terburu-buru dalam menentukan sosok pelatih baru Tim Nasional Indonesia. Menurutnya, saat ini fokus utama PSSI bukan sekadar mencari pengganti Patrick Kluivert, melainkan memulihkan kepercayaan komunitas sepak bola internasional terhadap Indonesia.

“Tidak mudah dan tidak bisa buru-buru mencari pelatih karena kondisi ini. Saya harus sosialisasi ke sepak bola internasional tentang apa yang sebenarnya terjadi, dan berusaha meraih kembali kepercayaan komunitas sepak bola dunia terhadap kita,” ujar Erick dalam konferensi pers di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat.

Erick menjelaskan, langkah hati-hati ini diambil menyusul dua peristiwa yang cukup mengguncang reputasi sepak bola Tanah Air dalam beberapa pekan terakhir.

Pertama, pengakhiran kerja sama lebih awal dengan tim kepelatihan Patrick Kluivert dan staf asal Belanda lainnya, usai kegagalan Timnas Indonesia di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Keputusan itu memicu reaksi keras di media sosial dan mendapat sorotan dari media asing.

Kedua, munculnya pemberitaan hoaks di sejumlah media nasional yang menyebut Jepang, Korea, dan Irak keluar dari keanggotaan AFC. Isu tanpa dasar itu sempat viral dan bahkan memancing perhatian pejabat serta media internasional.

“Teman-teman media ingat, AFC media sangat memantau pemberitaan di tanah air. Kami di Riyadh dicecar oleh anggota AFC dan media mereka soal kevalidan berita itu. Mereka heran dan mempertanyakan sumbernya, karena dinilai media di Indonesia menyebarkan berita tidak benar,” ungkap Sekjen PSSI, Yunus Nusi, yang mendampingi Erick saat konferensi pers.

Erick mengakui, insiden tersebut sempat menimbulkan kebingungan di kalangan pejabat AFC saat delegasi Indonesia menghadiri AFC Awards di Riyadh, Arab Saudi, pekan lalu. Situasi itu membuat PSSI harus melakukan klarifikasi langsung untuk meluruskan isu yang beredar.

Bagi Erick, dua kejadian itu menjadi pengingat penting bahwa reputasi sepak bola tak hanya dibangun lewat prestasi di lapangan, tetapi juga lewat integritas, profesionalisme, dan komunikasi publik yang bertanggung jawab.

“Ini pelajaran buat kita semua. Kita harus hati-hati. Kepercayaan internasional tidak datang begitu saja. Harus dijaga dan dibangun,” tegas Erick.

Halaman Selanjutnya

Ia pun memastikan, proses mencari pelatih baru Timnas akan dilakukan secara cermat dan bertahap. Bukan hanya soal teknis di lapangan, tapi juga mempertimbangkan dampak diplomatik dan citra Indonesia di mata dunia.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |