Jakarta, VIVA – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka genap berusia satu tahun pada 20 Oktober 2025. Dalam periode tersebut, pemerintah mengklaim berhasil menekan potensi penyimpangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga Rp300 triliun melalui reformasi tata kelola fiskal dan efisiensi birokrasi.
Kepala Staf Kepresidenan, Muhammad Qodari, menyebut langkah tersebut menjadi fondasi penting dalam membangun pemerintahan yang transparan dan berorientasi pada kepentingan publik. “Jumlah Rp300 triliun itu bukan angka kecil. Itu adalah wujud nyata reformasi fiskal yang dilakukan secara sistematis, dengan membangun disiplin anggaran, memperkuat transparansi, dan mengefisienkan proses birokrasi,” ujar Qodari dalam dialog Forum Merdeka Barat 9, dikutip Jumat 24 Oktober 2025.
Ia menjelaskan, dana hasil efisiensi itu dialokasikan untuk mendanai sejumlah program prioritas seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Cek Kesehatan Gratis (CKG), Sekolah Rakyat, dan Koperasi Merah Putih. Menurutnya, langkah ini sejalan dengan komitmen Presiden Prabowo untuk memastikan setiap rupiah uang rakyat kembali kepada masyarakat dalam bentuk manfaat nyata.
Program MBG menjadi salah satu yang paling menonjol. Dalam waktu kurang dari satu tahun, program ini telah menjangkau hampir 40 juta penerima dan ditargetkan mencapai 45 juta pada akhir 2025. “Brasil mencapai angka 40 juta penerima dalam waktu 11 tahun, kita hanya dalam kurang dari satu tahun. Ini prestasi luar biasa,” kata Qodari.
Program tersebut menyasar anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui. Sekitar 32 ribu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menyalurkan 1,4 juta porsi makanan setiap hari. Qodari menambahkan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memperkirakan program ini dapat mengatasi hingga 50 persen masalah kesehatan masyarakat jika dijalankan secara konsisten.
Selain itu, program Cek Kesehatan Gratis juga mulai diterapkan di berbagai daerah untuk memberikan pemeriksaan tahunan tanpa biaya bagi warga. “Misalnya, jika penyakit diabetes meningkat, pemerintah bisa segera menambah dokter spesialis, atau memberlakukan cukai minuman berpemanis,” ujar Qodari.
Danantara Bakal ke China Nego Utang Kereta Cepat, Simak Poin-poinnya
Chief Operation Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria memastikan, pihaknya akan mengutus tim negosiator untuk pergi ke China guna membahas penyelesaian utang Kereta Cepat
VIVA.co.id
23 Oktober 2025

12 hours ago
5









