4 weeks ago
10
Jakarta, VIVA - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Said Abdullah mengaku tak mempersoalkan jika Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menuduh PDIP sebagai dalang framing kasus judi online atau judol.
Namun, Said menegaskan bahwa PDIP bukan partai provokator. Ia menambahkan PDIP merupakan partai biasa.
"Boleh sajalah, siapapun yang dituding Budi Arie, mau Pak BG yang dituding, mau PDI Perjuangan, itu kembali lagi kepada Budi Arie. Kami biasa-biasa saja. Toh kami bukan partai provokator," kata Said di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, dikutip pada Rabu, 28 Mei 2025.
Said menilai Budi Arie bisa saja tak sengaja menyebut PDIP sebagai dalang framing di kasus judol. Secara pribadi, Said tak mau menuduh orang sembarangan.
Ia meminta masyarakat untuk tidak menarik kesimpulan terkait tuduhan Budi Arie tersebut.
"Barangkali apa itu slip tongue Pak Budi Arie, salah ngomong, salah ucap. Ya namanya orang," jelas Said.
"Dan, harapan saya kalau memang ada keterlibatan atau masih dugaan, kita kan nggak bisa ngambil kesimpulan," ujar Said.
Untuk diketahui, beredar rekaman percakapan suara yang diduga Budi Arie dan seorang jurnalis viral di sosial media. Suara yang diduga Budi Arie menyebut ada framing dalam kasus judol yang didalangi PDIP dan Menko Polkam Budi Gunawan.
Adapun sejumlah kader PDIP juga sudah melaporkan Budi Arie ke Bareskrim atas dugaan fitnah dan pencemaran nama baik.
Laporan itu dilayangkan oleh sejumlah kader PDIP itu diterima oleh Bareskrim Polri dengan nomor LP/B/250/V/2025/BARESKRIM tertanggal 27 Mei 2025.
“Laporannya adalah sesuai dengan apa yang kami sampaikan tadi bahwa dugaan Pasar 310 dan 311, atas nama fitnah yang disampaikan oleh terlapor. Jadi, terlapor di sini, Budi Ari Setiadi, mantan Menkominfo," kata Kader PDIP Wiradarma Harefa kepada wartawan di Bareskrim Polri, Selasa, 27 Mei 2025.
Dia mengatakan laporan tersebut atas dasar inisiatif kader PDIP yang merasa marah dan sakit hati atas pernyataan Budi Arie mengenai informasi aliran uang judi online.
“Jangan bawa-bawa anda sebagai pejabat, seenaknya menuduh. Seenaknya menyampaikan pernyataan, memfitnah. Jangan seperti itu,” kata dia.
Halaman Selanjutnya
"Dan, harapan saya kalau memang ada keterlibatan atau masih dugaan, kita kan nggak bisa ngambil kesimpulan," ujar Said.
