Rabu, 19 Maret 2025 - 13:00 WIB
VIVA – Tiga unit meriam swagerak militer Korea Utara (Korut) diklaim hancur akibat serangan M142 HIMARS (Sistem Artileri Roket Mobilitas Tinggi) buatan Amerika Serikat (AS), yang digunakan militer Ukraina.
Serangan diawali oleh pengintaian yang dilakukan oleh unit drone Resimen Terpisah ke-14 militer Ukraina, yang mendeteksi lokasi penempatan alat utama sistem persenjataan tentara Korut.
Drone intai militer Ukraina kemudian mengarahkan tembakan artileri HIMARS dengan sasaran tiga unit meriam swagerak (self-propelled) M1989 Koksan 170 milimeter.
Detik-detik serangan rudal HIMARS menghancurkan tiga unit meriam M1989 Koksan sekaligus, terekam dalam sebuah rekaman berdurasi 20 detik.
VIVA Militer: Serangan rudal M142 HIMARS terhadap meriam M1989 Koksan
Photo :
- 14th Unmanned Aerial Vehicle Regiment
Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari Militarnyi, saat terdeteksi posisinya meriam M1989 militer Korea Utara terlihat tersamarkan dan dilapisi pelindung di setiap sudutnya.
Meski demikian, hingga berita ini diturunkan belum diketahui secara rinci tingkat kerugian di pihak tentara Korut, setelah kabar hancurnya tiga unit M1989.
Militer Ukraina pernah menghancurkan sejumlah senjata tersebut, setelah pertama kali pada 18 Desember 2024. Hampir sama dengan serangan kali ini, drone tempur Ukraina mengeliminasi M1989 di wilayah Luhansk.
Pergerakan kereta api dengan M1989 Korea Utara melalui Rusia tercatat pada bulan November dan Desember 2024. Pada Januari 2025, lusinan senjata terlihat di garis depan di bawah kendali kru artileri militer Rusia.
VIVA Militer: Meriam swagerak M1989 Koksan militer Korea Utara (Korut)
Photo :
- Defense Security Asia
M1989 Koksan adalah sistem artileri gerak sendiri seberat 40 ton buatan Korea Utara, yang pertama kali terlihat pada parade di kota Koksan pada tahun 1989.
Senjata rezim Kim Jong-un ini diklaim memiliki kekuatan setara dengan artileri swagerak 2S7 Pion 203 milimeter buatan Uni Soviet.
Halaman Selanjutnya
Militer Ukraina pernah menghancurkan sejumlah senjata tersebut, setelah pertama kali pada 18 Desember 2024. Hampir sama dengan serangan kali ini, drone tempur Ukraina mengeliminasi M1989 di wilayah Luhansk.