Jakarta, VIVA – Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan, berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan kualitas melalui penguatan standar kompentensi kerja (SKK) guna memenuhi kualitas SDM bidang perhubungan.
Kepala BPSDM Perhubungan, Subagiyo mengatakan, salah satu peningkatan kualitas yang dilakukan pihaknya adalah melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) SKK Transportasi & Logistik, yang dilakukan di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta.
"Sektor transportasi dan logistik memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional. Hal ini tertuang dalam visi dan misi Asta Cita Prabowo-Gibran dengan visi bersama Indonesia maju, menuju Indonesia emas 2045," kata Subagiyo dalam keterangannya, Senin, 10 Februari 2025.
Di sisi lain, Kemenhub juga telah menetapkan berbagai kegiatan strategis dalam pengembangan SDM transportasi, guna menunjang program strategis nasional. Hal itu termasuk penguatan pendidikan vokasi, sertifikasi kompetensi, serta peningkatan kualitas dan keselamatan transportasi.
Kementerian Perhubungan Republik Indonesia / Kemenhub RI
Photo :
- vivanews/Andry Daud
“Salah satu fokus utama adalah pengembangan kompetensi tenaga kerja di area berisiko tinggi dalam pengoperasian moda transportasi, mengingat masih perlunya peningkatan keselamatan berdasarkan angka kecelakaan yang ada," ujarnya.
Subagiyo menambahkan, dalam rangka memperkuat sinergi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan Standar Kompetensi Kerja Khusus (SKKK) di sektor transportasi dan logistik, FGD ini menjadi momen penting untuk mendukung pembentukan Pokja Komite yang baru.
"Hal itu diharapkan mampu mempercepat harmonisasi standar kompetensi dengan kebutuhan industri," kata Subagiyo.
Selain itu, lanjut Subagiyo, diperlukan kolaborasi dan sinergi ke depan dalam menyusun Rencana Induk SKK Sektor Transportasi, menyusun SKKNI, dan menetapkan Skema Pengujian melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) di sektor transportasi.
"Saat ini ada tantangan lain yang perlu dihadapi bersama adalah peluang pengiriman tenaga kerja Indonesia ke luar negeri, khususnya ke negara-negara dengan tingkat populasi mudanya yang mengalami penurunan seperti Jepang. Hal ini membuka kesempatan besar bagi SDM transportasi Indonesia untuk bersaing di tingkat global dengan kompetensi yang telah terstandarisasi," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
"Hal itu diharapkan mampu mempercepat harmonisasi standar kompetensi dengan kebutuhan industri," kata Subagiyo.