Jakarta, VIVA – Kementerian Perhubungan melaporkan bahwa truk yang diduga menjadi penyebab kecelakaan maut di gerbang tol Ciawi itu memiliki nomor polisi B 9235 PYW. Ada beberapa fakta mengejutkan dari truk pengangkut galon air tersebut.
Kecelakaan berawal dari truk yang dikabarkan mengalami rem blong dari arah Ciawi menuju Jakarta saat akan memasuki gerbang tol. Lalu menabrak beberapa kendaraan di depannya hingga hancur dan terbakar.
Insiden ini juga menyebabkan 8 orang meninggal dan 11 orang mengalami luka-luka. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan masih mendalami penyebab kecelakaan di gerbang tol Ciawi ini.
Berdasarkan catatan yang dilihat VIVA Otomotif dari aplikasi Mitra Darat, disebutkan bahwa truk tersebut merupkan merek Hino dengan tipe FL8JTLA. Pemilik dari truk besar itu adalah PT Tritunggal Mahesa Jaya.
Jenis mobil barang bak terbuka itu ternyata sudah uji KIR atau uji berkala kendaraan bermotor pada 11 November 2024. Masa berlakunya sendiri hingga 11 Mei 2025 mendatang, artinya truk laik jalan.
Data truk yang terlibat kecelakaan di tol Ciawi
Pengemudi truk tersebut seperti dikutip dari Antara adalah, Bendi Wijaya yang beralamat Kp. Bangkong Reong RT 4/07 Benda cicurug dan berusia 30 tahun. Kondisinya saat ini masih belum sadarkan diri dan mendapat perawatan di RSUD Ciawi(IGD).
"Menyikapi kejadian ini, kita tengah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian setempat untuk mengumpulkan data dan kronologis untuk tindak lanjut pembinaan dengan mengundang semua pihak terkait guna mengantisipasi kejadian berulang di masa mendatang," ungkap Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Ahmad Yani dalam keterangan resminya, Rabu 5 Februari 2025.
kecelakaan terjadi ketika sebuah truk bermuatan galon melaju dari arah Ciawi menuju Jakarta. Saat memasuki gerbang tol, truk mengalami rem blong dan tak dapat dikendalikan.
Photo :
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Sebagai langkah tindak lanjut, Yani menuturkan akan memanggil Pimpinan Perusahaan Air Minum dan Operator Angkutan Barang dan juga melakukan inspeksi keselamatan sekaligus sosialisasi penerapan manajemen keselamatan pada setiap perusahaan yang mengangkut air minum yang beroperasi di lintasan Sukabumi-Jakarta.
"Kemudian kami juga akan terus melakukan pembinaan terhadap pengemudi melalui diklat pengemudi terutama terkait tata cara mengemudi yang benar serta tata cara pengecekan rem sebelum melakukan perjalanan," imbuh Yani.
Halaman Selanjutnya
"Menyikapi kejadian ini, kita tengah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian setempat untuk mengumpulkan data dan kronologis untuk tindak lanjut pembinaan dengan mengundang semua pihak terkait guna mengantisipasi kejadian berulang di masa mendatang," ungkap Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Ahmad Yani dalam keterangan resminya, Rabu 5 Februari 2025.