Medan, VIVA – Pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) yang diawali Pawai Taaruf diikuti oleh Kafilah Kelurahan se-Kecamatan Medan Kota di Jalan Sisingamangaraja, Kota Medan, pada Sabtu, 8 Februari 2025, menuai kecamatan warga lantaran menampilkan tarian dan busana yang tidak sesuai dikenakan di acara keagamaan.
Dalam video viral di media sosial, terlihat sekitar 7 wanita menunjukkan aksi joget 'K-pop' dihadapan tamu yang hadir. Meskipun tidak mengenakan pakaian seronok, tapi joget K-Pop di acara keagamaan tanpa busana muslimah bisa dianggap menodai nilai-nilai ajaran agama Islam.
"Atraksi joget-joget tersebut jelas mencederai dan menodai nilai-nilai agama Islam," ucap Pimpinan Pondok Pesantren Al-Hidiyah, Kabupaten Deliserdang, Ustaz Khairul Ghazali, dalam keterangan tertulis diterima VIVA, Rabu 12 Februari 2025.
"Video joget-joget di MTQ ke 58 di Kecamatan Medan Kota yang viral, di media sosial adalah bentuk Penistaan Agama yg dilakukan anak buah Gubernur Sumut terpilih Bobby Nasution," kata Khairul Ghazali.
Khairul Ghazali yang juga mantan napi kasus terorisme atau napiter mendesak Camat Medan Kota, Raja Ian Andos Lubis harus bertanggungjawab atas peristiwa tersebut..
"Camat Medan Kota tersebut, sebagai penanggungjawab acara MTQ tersebut, harus ditangkap dan diadili, jika tidak maka umat Islam di Sumut ini akan bergerak untuk mengadili yang bersangkutan," tegas Khairul Ghazali.
Khairul Ghazali mendesak Polrestabes Medan turun tangan untuk melakukan pengusutan dugaan penistaan agama dalam pembukaan MTQ Kecamatan Medan Kota.
"Saya menuntut pihak Polrestabes Medan, untuk mengusut tuntas kasus penghinaan dan penistaan terhadap Al Qur'an. Hal ini, sebelum umat Islam bergerak. Agar hal serupa tidak terulang lagi di daerah kita ini," kata Khairul Ghazali.
Sementara Sekretaris Komisi I DPRD Medan Syaiful Ramadhan menilai insiden ini tidak pantas dan panita acara telah lalai karena membiarkan acara joget-joget di pembukaan MTQ. Ia meminta Wali Kota Medan segera memberi sanksi bawahannya agar hal serupa tidak terulang lagi.
"Kalau saya lihat ini sudah kecolongan, Camat sebagai penanggungjawab sepertinya tidak mengerti mana acara keagamaan mana acara yang bertema nasional, " kata Syaiful Ramadhan
Menurut Syaiful, acara MTQ yang seharusnya menampilkan keteladanan nilai-nilai luhur agama malah dicampur adukan dengan pertunjukan kurang sopan.
"Intinya kita tidak melarang pertunjukan tersebut, hanya saja ketika momennya acara agama bagusnya ditiadakan. Atraksi-atraksi itu kan bisa dilaksanakan di momen lain, bukan di MTQ, " tegasnya
Halaman Selanjutnya
"Saya menuntut pihak Polrestabes Medan, untuk mengusut tuntas kasus penghinaan dan penistaan terhadap Al Qur'an. Hal ini, sebelum umat Islam bergerak. Agar hal serupa tidak terulang lagi di daerah kita ini," kata Khairul Ghazali.