Green Mining Bukan Mimpi Lagi

4 weeks ago 5

Jumat, 14 November 2025 - 20:24 WIB

Jakarta, VIVA — Kepala Eksekutif Sun Energy Emmanuel Jefferson Kuesar menegaskan transformasi menuju green mining bukan hanya pergantian sumber energi, tetapi perubahan pondasi operasional.

“Ini tentang membangun industri tambang yang efisien, rendah emisi, dan berketahanan jangka panjang. Kami siap menjadi katalis transformasi melalui inovasi energi bersih,” kata dia, Jumat, 14 November 2025.

Tak heran jika Sun Energy semakin agresif mendorong transformasi industri pertambangan menuju praktik green mining dengan menghadirkan solusi energi bersih dan terintegrasi.

Sebab, langkah ini akan memperkuat peran perusahaan sebagai mitra strategis dalam dekarbonisasi sektor tambang, yang dikenal sebagai salah satu industri dengan konsumsi energi terbesar di Indonesia.

Melalui penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), sistem Battery Energy Storage System (BESS), elektrifikasi armada tambang, hingga pengelolaan air berkelanjutan, Sun Energy menargetkan percepatan peralihan operasi tambang menuju sistem rendah emisi tanpa mengurangi reliabilitas operasional.

Hingga saat ini, solusi energi bersih SUN Energy telah diimplementasikan di lebih dari 15 lokasi tambang, termasuk proyek PLTS dengan Containerized BESS pertama di Indonesia bersama PT Cipta Kridatama, serta inovasi Solar PV Roll Up di PT Berau Coal yang dapat dibongkar-pasang dan dipindahkan antar lokasi.

Menurut Kuesar, mayoritas area tambang di Indonesia masih bersifat off-grid dan bergantung pada genset diesel yang menyumbang 25–40 persen biaya operasional. Pada area dengan kebutuhan energi tinggi, angkanya bahkan bisa mendekati 50 persen.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Sun Energy menawarkan sistem PLTS-BESS terintegrasi yang mampu menyediakan pasokan listrik andal 24 jam, menekan konsumsi bahan bakar, serta mengurangi biaya logistik energi.

"Energi surya yang dihasilkan siang hari dapat disimpan dan digunakan pada malam hari, menghadirkan efisiensi signifikan bagi perusahaan tambang," jelas dia.

Melalui Sun Mobility, perusahaan memperluas langkah dekarbonisasi dengan menghadirkan layanan Fleet-as-a-Service (FaaS) berbasis kendaraan listrik (EV).

Elektrifikasi kendaraan operasional terbukti mengurangi emisi gas buang sekaligus menekan biaya perawatan. Mulai akhir 2025, puluhan armada EV dijadwalkan beroperasi di salah satu perusahaan tambang besar Indonesia.

Melengkapi itu, NIRA – bagian dari ekosistem Sun Group – menghadirkan teknologi pengelolaan air berkelanjutan, termasuk sistem ultrafiltrasi dan reverse osmosis yang diterapkan di PT Berau Coal.

Halaman Selanjutnya

Teknologi ini memungkinkan daur ulang air proses untuk menekan konsumsi air baru dan menjaga ekosistem sekitar area tambang.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |